Quantcast
Channel: POJOK LANGIT BIRU
Viewing all articles
Browse latest Browse all 423

Apresiasi Sikap Politik SALAFI…

$
0
0

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Kita harus mengucapkan syukur “Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin” tatkala melihat sikap kepedulian saudara-saudara kita dari kalangan Salafi terhadap isu perpolitikan nasional. Banyak pihak tak menyangka, bahwa kalangan Salafi akan bersikap sedemikian terbuka dan bijaksana; karena selama ini kesan yang ada, mereka anti politik, mereka kurang memahami realitas, dan mereka cenderung menjauhkan diri dari isu-isu publik. Alhamdulillah, kesan negatif itu agak berubah.

Sikap para Salafiyun yang ikut mendorong partisipasi dalam pemilu 2014, serta mendukung salah satu kandidat dalam Pilpres Juli 2014, menunjukkan kepedulian mereka yang nyata terhadap masalah-masalah Ummat. Jika sebelumnya Salafi selalu identik dengan sikap “golput”, maka kini mereka banyak berbenah. Dalam pemilu April 2014 lalu, sebagian mereka memilih PKS, sebagian lain memilih partai-partai Muslim lain.

"Bijak Memandang Realitas Ummat"

“Bijak Memandang Realitas Ummat”

Seorang kawan PKS bercerita. Sehari atau dua hari sebelum Pileg 2014, dia didatangi seorang aktivis kajian Salafi. Orang itu secara jujur menanyakan bagaimana keadaan PKS, sikap politik, programnya, dan lain-lain. Setelah jelas yang ditanyakan, dia janji akan memilih PKS dalam pemilu. Hal ini sesuai anjuran Ustadz Firanda dan kawan-kawan dari Madinah. Tapi ada juga Salafi lain yang memilih partai lain, selama masih partai Muslim.

Sikap terbuka dan peduli ini tentu tidak sepi dari tanggapan dan reaksi di kalangan Ustadz Salafi lain, yang sebelumnya sudah merasa “standar” dengan pilihan golput-nya. Tak jarang timbul perselisihan dan rasa kekurang-percayaan akibat terbitnya fatwa Ustadz Firanda yang dianggap “lebih maju dari zaman-nya” itu. Tapi meskipun begitu, mereka tetap konsisten dengan pilihan politik, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Alasan terkuat kalangan Salafi menjadi peduli dengan isu-isu politik, justru dipantik oleh masuknya sejumlah kader-kader Syiah Rafidhah ke gelanggang politik, khususnya merapat ke PDIP. Selain itu juga karena banyaknya pengikut Liberal, aliran sesat lain, yang juga merapat ke PDIP. Para Salafi jelas tahu dengan sejelas-jelasnya, bagaimana kejahatan Syiah Rafidhah hari ini di Yaman, Bahrain, Suriah, Libanon, Irak, apalagi Iran. Kalau para Ahlus Sunnah menarik diri dari gelanggang politik, khawatir akan terjadi tragedi-tragedi serupa. Na’udzubillah wa na’udzubillah min dzalik.

Di titik ini, menurut kami, sikap kawan-kawan Salafi lebih baik daripada Partai An Nuur di Mesir. Mengapa demikian? Karena Salafi menyelaraskan sikapnya dengan memperhatikan sikap kaum Muslimin lainnya; termasuk mencermati buku penyimpangan Syiah yang diterbitkan oleh MUI Pusat. Sedangkan di Mesir, Partai An Nuur justru berseberangan dengan banyak elemen-elemen dakwah Islam di sana.

Sekali lagi, apresiasi, kesyukuran, dan terimakasih untuk para IKHWAH Salafi di Nusantara. Barakallah fikum jami’an wa syukran jazakumullah khair. Demikian, alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.

(Mine).



Viewing all articles
Browse latest Browse all 423

Latest Images

Trending Articles