* Jihad Fi Sabilillah tak bisa dilepaskan dari sifat rahmat (kasih sayang) kepada sesama Muslim, maupun ke segenap alam semesta. Karena tujuan hakiki Jihad ialah untuk MENJAGA KEBAIKAN HIDUP INSAN. Jihad bukanlah untuk penjajahan, eksploitasi, atau penyiksaan sesama. Jihad adalah menebarkan rahmat.
* Faktanya, sebagaimana diungkapkan oleh para ahlinya, Jihad merupakan amanat yang sangat berat. Berat dalam segala keperluan yang dibutuhkan; berat untuk perbekalan dalam jangka waktu lama; berat untuk membina kehidupan setelah masa Jihad selesai; berat untuk memulihkan kembali persaudaraan, hubungan baik, serta harmoni di antara pihak-pihak yang telah bertikai. Di sisi lain, Jihad juga SANGAT BERAT untuk mempertahankan sikap tetap BERAKHLAKUL KARIMAH saat sedang berperang.
* Teringat contoh dekat, pengakuan sebagian mantan Laskar Jihad di era konflik Ambon-Maluku dulu. Mereka dengan terang-terangan mengakui, betapa beratnya mengemban amanat Jihad ini. Pemuda yang biasanya pengajian, majelis taklim, tiba-tiba harus berurusan perang. Terjadi kontraksi psikologis yang tidak sederhana.
* Kami sangat mengkhawatirkan para pemuda Islam yang saat ini menggebu mendukung ISIS, apapun bentuk dukungannya. Dukungan seperti ini sangat potensial akan membuahkan ARUS BALIK yang tidak terdefinisikan wujudnya. Bila kini mereka mendukung Jihad versi ISIS, bagaimana jika nanti terbukti gerakan ISIS menyimpang jauh dari kebenaran, lalu mengalami penghakiman oleh publik dunia? Siapkah mereka menerima kenyataan seperti itu?
* Mungkin saja ada yang sangat “bandel” dalam loyalitasnya, sehingga apapun keadaan tak akan membuat mereka goyah. Bagaimana jika mereka tidak siap, lalu berbalik membenci Jihad Fi Sabilillah itu sendiri? Bukankah hal itu akan menjadi kerugian sangat besar bagi Islam, dan utamanya bagi orang-orang tersebut sendiri.
* Sangat mengerikan bila mendengar sebagai orang menyebut ISIS dalam skala strategi “sarang lebah”. Di buat sebuah zona “Daulah Islam”, untuk mengundang datangnya para relawan Jihad dari segala penjuru negeri, agar berkumpul di zona itu. Sedangkan di sana tidak ada wujud “Daulah Islam” itu selain hanya “pencitraan online”. Jika demikian, betapa berbahayanya nasib ribuan relawan Muslim tersebut. Hendak ke mana mereka? Apa yang akan mereka kerjakan di sana? Lalu bagaimana nasib mereka?
* Hanya kepada Allah Ta’ala kita berlindung diri, memohonkan keselamatan dan ‘afiyat. Memintakan perlindungan, penjagaan, dan selamat lahir batin, dalam urusan dunia dan akhirat. Amin Allahumma amin.
(Shadow).
