* Saat kapan itu? Ya saat-saat seperti ini…
* Penguasa merasa berhak mengacak-acak lawan politiknya. Siapapun yang diyakini melawan akan dilumpuhkan, secara pelan-pelan.
* Misalnya, ada lawan politik yang tampaknya “nyebelin” bagi rezim berkuasa. Dengan mudah si rezim memainkan alat-alatnya untuk mencari “kasus hukum” seputar para politisi dari pihak lawan politik. Setelah mendapat sejumlah kasus, mereka berteriak kegirangan “Kenak lu!” Atau teriakan “Tunggu tanggal mainnya.” Sangat menyebalkan.
* Nanti satu per satu lawan politik diancam. Memakai “terompet” media massa tentunya. Misalnya, tiba-tiba turun berita semacam ini “pihak kejaksaan menemukan korupsi oleh politisi X”, atau “kepolisian akan memanggil politisi Y terkait dugaan korupsi”, atau semacam “KPK akan memanggil politisi Z terkait pengaduan korupsi”. Ini kan boring banget…
* Pihak rezim itu bukan BERSIH KORUPSI, bukan TELADAN BENAR, atau SANGAT MORALIS. Tidak sama sekali. Mereka sama saja, malah lebih parah. Tapi hanya karena sedang berkuasa, mereka bisa LOLOS DARI JERAT HUKUM.
* Hanya karena berkuasa doang…
* Inilah yang kerap disebut para ahli sebagai POLITIK SALING SANDRA. Satu sama lain saling menyandra lawannnya, demi keuntungan politik jangka pendek.
* Nas’alullah al ‘afiyah. Kami memohon keselamatan kepada Allah Ta’ala dari “politik aneh” ini…
(SignIt).
