Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar adanya ucapan-ucapan spontan. Bentuknya macam-macam, ada yang Islami, ada yang umum, ada yang bersifat etnikal (kedaerahan).
Ucapan spontan ini biasa diucapkan ketika terkejut, merasa takjub, kesakitan, mendadak terjadi insiden, sangat gembira sekali, sangat sedih sekali, dan sebagainya. Pokoknya, momen-momen spontan.
Berikut ucapan-ucapan spontan dengan berbagai versinya. Disini disebut sesuai bunyi lafadz, bukan ejaan:
== Masya Alloh (semua ini terjadi dengan kehendak Allah).
== Subhanalloh (Maha Suci Allah).
== Allohu Akbar (Allahu Maha Besar).
== Laa ilaha illalloh (tiada sesembahan selain Allah).
== Astaghfirulloh (aku mohon ampun kepada Allah).
== Ucapan “astaghfirullah” kemudian di-indonesiakan menjadi: Astaga! (Malah ada yang mengatakan: Astaga naga! Lebay…).
== Ya Alloh (paling banyak diucapkan oleh ibu-ibu, atau mbak-mbak).
== Ya Ilahi (artinya, wahai Tuhanku).
== Ya Robbi (wahai Rabb-ku).
== Ya Robbana (wahai Rabb kami).
== Ya Ilah (wahai Tuhan).
== Ya Ela (versi orang Betawi, ketika melihat orang lebay).
== Duile (versi Benyamin S dalam film-film masa lalu).
== Duh Gusti Kang Moho Agung (versi orang Jawa, artinya: wahai Tuhan yang Maha Agung).
== Ya Tuhan (versi umum orang Indonesia, Muslim atau non Muslim).
== Oh My God (versi Inggris-Amerika, sangat populer).
== OMG (singkatan Oh My God, versi anak-anak ABG).
== …
Apa lagi ya? Ada yang tahu, atau mau menambahkan? Ayolah… Mungkin ada versi-versi dari bahasa daerah lain?
Nah, itu sebagian ungkapan spontan yang biasa diucapkan. Hal ini menandakan bahwa manusia tidak bisa lepas dari harapan dan bergantung kepada Tuhan (Allah Ta’ala). Semoga Allah selalu melindungi, merahmati, dan memberikan petunjuk hidayah dan penjagaan kepada kita (kaum Muslimin). Amin ya Rabbal ‘alamiin.
(Mine).
