* Mantan Kasad, sekarang jadi Menteri Pertahanan, Jendral Ryamizard Ryacudu, pernah mengingatkan, ada sekitar 50.000 agen asing berkeliaran di Indonesia. Belum lama lalu beliau mengecam Iran yang selalu jadi biang onar dimana-mana.
* Ketika ditanya CIRI OPERASI INTELIJEN, kata beliau pro perpecahan, pro konflik, anti persatuan.
* Masih ingat, penjajah Belanda mencengkeramkan kuku imperialisme dengan strategi DEVIDE ET IMPERA.
* Masih ingat, strategi “belah bambu” yang dijalankan Ali Murtopo & LB. Moerdani di era Orde Baru? Mereka menyanjung sebagian Muslim dan menginjak Muslim yang lain.
* Ingat pula, KH. Hasyim Asyari di zaman Jepang prakarsai terbentuknya MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia); nanti jadi cikal bakal Masyumi. Orientasinya jelas: MENYATUKAN BARISAN KAUM MUSLIMIN, BAIK ANGGOTA MIAI ATAU BUKAN.
* Ingat juga, KH. Abdur Rasyid Syafi’i, putra KH. Abdullah Syafi’i, keduanya ulama Aswaja Betawi. Tapi mereka LEGOWO dengan persatuan Ummat. KH. Abdur Rasyid sebagai sesepuh di FUI (Forum Ummat Islam).
* Janganlah kaum Muslimin Nusantara terjerumus konflik Aswaja Vs Wahabi. Pastilah Syiah yang akan mengambil kebahagiaan dari konflik ini. Nanti, kalau Aswaja dan Wahabi, sudah sama-sama hancur; Syiah akan ambil kekuasaan (agama) di negara kita.
* Apa Anda tidak melihat prahara di Suriah, Irak, Yaman, Afghan, Libanon? Di negara-negara itu MAYORITAS ASWAJA, bukan Wahabi.
* Anda ingin kehancuran negeri-negeri itu terjadi di Nusantara?
(Mine).
