Quantcast
Channel: POJOK LANGIT BIRU
Viewing all 423 articles
Browse latest View live

Mengapa Anas Tidak Disukai SBY…

$
0
0

Katanya, yang sangat ditakuti SBY itu adalah: Surat Anas. Ini bisa dibaca N-nya satu, bisa dibaca juga N-nya dua. Kalau N-nya dua, ditambah satu huruf A di bagian akhir sehingga terbaca: Surat An Naas. Cara baca orang Indonesia kedua tulisan itu terdengar sama, meskipun maknanya berbeda.

Oh ya, kenapa SBY tidak suka kepada Anas Urbaningrum?

Sangat memalukan cara Johan Budi dari KPK saat menggelar jumpa pers kemarin. Dalam jumpa pers soal respon KPK atas kedatangan Anas ke kantor KPK, berkali-kali dia menyebut inisial AU. Mungkin biar kelihatan kalau jubir KPK memegang kode etik komunikasi publik. Tapi dalam waktu yang sama, dia sempat “keceplosan” dengan menyebut nama Anas Urbaningrum secara jelas. Ya lucu, sekali waktu bilang AU, di waktu lain bilang Anas Urbaningrum.

Untungnya Johan Budi tidak menyebut nama: Angkatan Udara. Kalau dia menyebut nama itu, nanti nama AL dan AD ingin disebut juga. Ya lumayan, nama korp disebut-sebut oleh Johan Budi…si ketua KPK sejati…eh maksudnya, jubir KPK.

Balik ke soal SBY lagi. Masih ingat ketika SBY buat manuver “penurunan harga gas” kemarin. Padahal sedianya dengan cara “carmuk” begitu hampir saja dia dapat simpati publik. Tapi buru-buru KPK mengangkat kasus Anas. Ya otomatis, citra SBY tenggelam lagi. Sedianya pingin meraih simpati, akhirnya dilupakan. Permainan “sport jantung” bagi rakyat dengan ide kenaikan ini dan itu, harus dihentikan. Itu cara-cara tidak pantas.

Kenapa SBY seperti gething (benci) banget ke Anas?

Jawabnya: Ya, yang tahu hanya Allah dan SBY sendiri. Itu jawaban pastinya.

Tapi kalau jawaban relatif, bisa kita reka-reka. Bisa kita carikan jejak dan analisisnya. Cipta Lesmana, Burhanuddin Mubtadi, Ridwan Saidi, Boni Hargens, dan lain-lain… mereka bisa jadi pengamat, karena dunia analisis dan reka-reka jawaban itu.

Menurut kami, SBY benci Anas, karena satu dosa saja. (Satu dosa besar, tapi anak-cucunya banyak. Jadi akhirnya dosanya dianggap banyak juga. He he he…).

Apa dosa yang satu itu?

[Heleh...lama banget sih, ditunda-tunda melulu, buying time terus. Cepet dong, apa jawabnya! Kalau dijawab cepet, yang enak Situ, yang gak enak disini. He he he...].

SBY benci Anas karena: Anas adalah satu-satunya politisi yang hampir tuntas men-download model dan gerak gerik SBY. Ibaratnya proses download sudah 95 %.

Begitu Anas sudah kelihatan sangat mirip SBY gaya-gayanya, cara ngomongnya, cara menantapnya, cara sedekapnya, cara memandang ke luar jendel; model rambut klimisnya…. Wah, itu jadi pertanda bahaya bagi. “Gawat bro, kalau Anas bisa mengkopi model gue, waduh gawat. Gue bisa kehilangan pasaran. Ntar para pecinta gue jadi nyebrang kesana semua. Mumpung download belum selesai, matikan saja listrik dari saklar-nya. Matikan cepet!”

Tapi ini kan cuma reka-rekaan analisis saja. Bener tidaknya, kita tak tahu. Ya lumayan buat hiburan… khususnya buat fans MU yang akhir-akhir ini kalah melulu. Lho kok jadi ke MU sih? Ya gak apa-apa, wong cuma selingan.



10 Fakta Kelicikan KPK. Ayo Kritis Bro!

$
0
0

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Tahu tidak, setiap ada suara-suara kritis yang mengkritik KPK, selalu saja muncul pembelaan-pembelaan naif, seperti: “Mereka ingin melemahkan KPK. Mereka pro koruptor, tidak mendukung pemberantasan korupsi. Mereka tidak mau Indonesia bebas korupsi.” Dan omongan-omongan sejenis.

KPK memang lembaga anti korupsi; tapi isinya kan manusia-manusia juga yang tidak suci dari dosa dan hawa nafsu. Siapa menjamin bahwa sistem KPK dan orang-orangnya suci dan bebas dari dosa?

Satu fakta yang layak diangkat sebagai permulaan. KPK sudah berdiri sejak tahun 2003, di era Megawati. Berarti lembaga ini sudah 10 tahun eksis di negeri ini. Setelah sekian lama, apakah negeri kita jadi bebas korupsi? Apakah kehidupan kita jadi makmur, jadi sejahtera, jadi adil dan penuh sentosa? Ya tahu sendirilah.

Kalau memang KPK sangat sukses dalam pemberantasan korupsi, harusnya kehidupan kita semua ini berubah drastis; dari kemiskinan menjadi kemakmuran, dari pungli berubah menjadi administrasi yang rapi, dari skandal-skandal keuangan menjadi keberhasilan proyek-proyek pembangunan, dari kesemrawutan tatanan sosial menjadi kerapian dan disiplin. Di China itu tak ada lembaga semodel KPK, tapi mereka serius berantas korupsi, sehingga dampaknya besar bagi kehidupan rakyat China. Di kita ini, banyak omong, tapi hasil cuma secuil.

Cuma orang-orang bodoh yang percaya bahwa pemberantasan korupsi di Indonesia bergantung eksistensi KPK. Cuma orang bodoh yang mau percaya hal itu. Ketahuilah, KPK itu hanya SEMACAM AKUARIUM, sekedar untuk memberitahu bangsa Indonesia bahwa di negeri ini sudah berlangsung pemberantasan korupsi. Padahal hasilnya sangat jauh dari harapan. Kalau KPK benar-benar gentle, harusnya bisa memberantas pengerukan kekayaan nasional oleh tangan-tangan asing.

Lembaga KPK ini kan sangat didukung oleh Amerika, agar menjadi semacam AKUARIUM tadi. Biar rakyat Indonesia tahu kalau di negeri ini ada pemberantasan korupsi. Biar tahu saja. Adapun soal keseriusan memberantas korupsi dan hasil nyatanya, itu masalah lain. Kita ini jadi semacam dikasih AKUARIUM DOANG, biar tidak bertanya-tanya soal lautan dan samudra.

“Ini nih, di akuarium ini sudah ada lautan dan samudra. Di lautan ada ikan dan karang, disini juga ada. Di lautan airnya biru, akuarium ini airnya juga biru. Sama kok, gak ada bedanya!” Begitulah logikanya.

Omong kosong klaim yang mengatakan bahwa KPK bisa memberantas korupsi di Indonesia. Itu hanya seperti logika, memindahkan pasir di truk dengan sendok. Apa bisa pasir di truk dipindahkan pakai sendok?

Bukan berarti kami anti pemberantasan korupsi, tapi kami anti dengan sandiwara busuk atas nama pemberantasan korupsi. Kalau serius berantas korupsi, jangan berlagak seperti selebritis atau pemandu sorak acara-acara infotainment. Harus sungguh-sungguh, massif, dan konsisten. Kalau orientasinya “asal jadi berita media” ya akhirnya jadi KORUPSITAINMENT, bukan kesungguhan memberantas korupsi itu sendiri.

Berikut adalah sebagian fakta kelicikan lembaha KPK:

[1]. Mereka tidak serius untuk membela posisi hukum mantan Ketua KPK Antasari Azhar. Kita tahu, bahwa di balik kasus Antasari Azhar itu terdapat banyak kecurangan hukum yang menimpa Antasari. Keluarga Nasaruddin yang semula membenci Antasari akhirnya sadar bahwa Antasari bukan pelaku pembunuhan keluarga mereka. Mengapa KPK harus ikut bertanggung-jawab terhadap masalah ini? Karena Antasari Azhar ditetapkan sebagai tersangka ketika sedang menjabat Ketua KPK. Artinya, lembaga KPK ikut bertanggung-jawab atas nasibnya. Antasari tidak boleh dilupakan. Mungkin orang akan berdalih: “Itu kan bukan masalah korupsi. Kami tidak berhak masuk kesana.” Ini alasan naif. Yang terjadi pada kasus Antasari adalah korupsi hukum; itu lebih hebat ketimbang korupsi uang (kekayaan). Selama ini tidak ada komitmen dari Ketua KPK yang mana saja terhadap nasib Antasari; padahal dia dijebloskan ke penjara saat menjabat Ketua KPK.

[2]. Masih ingat kasus Bibit Samad dan Chandra Hamzah soal “Kriminalisasi Ketua KPK”? Waktu itu kedua Ketua KPK itu mengungkapkan bukti rekaman percakapan antara terdakwa korupsi dengan aparat hukum, yang intinya ada kesengajaan untuk menjebloskan kedua Ketua KPK ke tuduhan kriminal. Rekaman disebar di media dan online. Tapi masalahnya, secara prosedur kasus kedua Ketua KPK sudah masuk tahap penyidangan (P21). Tuduhan aparat melakukan kriminalisasi dijawab begini: “Mari kita buktikan, ada tidaknya kriminalisasi lewat mekanisme hukum!” Ternyata kedua ketua tersebut tidak mau. Keduanya memilih memainkan pengaruh media untuk melawan proses hukum. Akhirya SBY menurunkan tim pencari fakta untuk menengahi masalah; sampai akhirnya kedua Ketua KPK dinyatakan bebas lewat mekanisme Deponering. Ini kan sangat aneh, ketua lembaga hukum tidak mau menjalani proses hukum.

[3]. Dari berbagai kasus yang ditangani KPK banyak pelaku korupsi yang ditetapkan sebagai tersangka, setelah ditemukan bukti rekaman percakapan yang mengindikasikan tindak korupsi. Persoalannya, semua orang yang ditetapkan sebagai tersangka itu kan rata-rata orang di luar tubuh KPK. Pernahkah ada rekaman percakapan antara pejabat-pejabat KPK dengan orang lain, lalu rekaman itu bisa dilihat oleh pihak lain. Jadi bukan hanya pihak KPK saja yang bisa memantau data dari mesin perekam tersebut. Tetapi kan aksesnya sampai saat ini tidak ada. Kalau KPK intens mengawasi orang lain; diperlukan juga KPK diawasi oleh pihak lain yang independen, agar lembaga ini tidak dipakai sebagai “alat pemukul politik”.

[4]. Ketika baru menjabat sebagai Ketua KPK, Abraham Samad berjanji, kasus Skandal Century akan diselesaikan dalam waktu SATU TAHUN. Tanggal 16 Desember 2011 dia dilantik di Istana Presiden, saat ini sudah dua tahun lebih, tetapi kasus Skandal Century belum kelar-kelar juga. Padahal bukti-bukti dan fakta sangat banyak. Dokumen-dokumen seputar Skandal Century itu sangat banyak sehingga harus diangkut memakai troli.

[5]. Dalam kasus beredarnya Sprindik soal penetapan Anas sebagai tersangka kasus Hambalang, pada 9 Februari 2013. Akibat kecerobohan itu Ketua KPK Abraham Samad diajukan ke sidang kode etik internal KPK. Singkat kata, dia dipersalahkan dengan sanksi sangat ringan. Harusnya kalau ketua lembaga anti korupsi mulai bermain-main cara kotor, Abdullah Hehamahua Cs jangan memberi sanksi ringan, tapi harus tegas. Kalau perlu dipecat, atau dijebloskan ke kasus pidana. Mengapa demikian? Kalau tidak tegas, nanti jabatan Ketua KPK itu bisa dipakai untuk “segala keperluan” di luar pemberantasan korupsi. Tapi yang sangat memalukan dan licik adalah: Abraham Samad saat itu menolak pesawat Blackberry-nya disita lalu dibongkar isinya! Nah, itu dia masalahnya. Sangat licik.

[6]. Dalam melaksanakan fungsinya KPK sering memakai cara-cara kotor, yaitu pembunuhan karakter terhadap calon-calon korbannya. Seharusnya, kalau menegakkan hukum ya hukum saja; harus dingin, presisi, tanpa emosi, tanpa membangun opini yang menyudutkan privasi para tersangka. Dalam kasus Al Amin Nasution, KPK menyebarkan rekaman percakapan Al Amin yang tertarik dengan cewek “berbaju putih”. Padahal soal cewek baju putih itu tak ada kaitannya dengan proses hukum. Itu masalah privasi Al Amin Nasution. Begitu juga dalam kasus Luthfi Hasan, KPK sengaja mem-blejeti Luthfi lewat seorang cewek muda yang bernama Darin Mumtazah. Lebih parah lagi tentang Ahmad Fathonah, KPK seperti mengaduk-aduk rumah-tangga orang itu. Bayangkan saja, dalam pengakuan KPK, mereka sudah mengikuti gerak-gerik Ahmad Fathonah, termasuk ketika yang bersangkutan masuk hotel. Kalau memang mereka serius menegakkan hukum, bukan mau membuat KORUPSITAINMENT, harusnya dia sudah menangkap Fathonah sebelum masuk hotel. Toh, berdasar data-data yang ada, Fathonah sudah akan disergap. Pertanyaan? Kenapa petugas KPK mesti menunggu yang bersangkutan “main congklak” dulu di kamar hotel? Ya kan tujuannya jelas, biar kasusnya heboh seheboh-hebohnya; nanti setelah itu Johan Budi akan bisa berpuas-puas nampang di depan media, sebagai “The Prince of KPK”.

[7]. Pejabat-pejabat KPK sangat doyan masuk ke acara Indonesia Lawyers Club (tadinya JLC). Acara itu kan disettiing oleh TVOne dan Karni Ilyas; keduanya tidak mewakili lembaga negara. Mereka itu media swasta yang pasti punya kepentingan dan cara-cara tertentu yang mereka lakukan. Kalau yang mengadakan acara adalah TVRI, okelah tak masalah. Tapi ini kan TVOne yang notabene pro Golkar (Aburizal Bakrie). Adalah sangat naif, ketua lembaga penegak hukum rajin kongkow di acara begituan. Kalau misalnya ingin memberi keterangan pers, lakukan secara resmi di board KPK, bukan di lapak orang lain.

[8]. Dalam kasus Luthfi Hasan ada hal yang aneh. Luthfi ditetapkan sebagai tersangka, dan langsung ditahan, dengan tuduhan menerima suap. Kata Johan Budi, saat penangkapan KPK sudah punya dua bukti yang cukup. Tapi belakangan divonis penjara lewat kasus pencucian uang. Cara KPK menjerat Luthfi: aset dan kendaraan Luthfi disita KPK, lalu ditaksir nilainya; kemudian Luthfi disuruh menjelaskan darimana saja uang yang dia pakai sehingga punya aset-aset seperti itu? Inilah yang oleh KPK disebut “pembuktian terbalik”. Cara KPK ini sangat berbahaya. Ia bisa menyasar banyak orang. Hati-hati kepada siapa saja yang punya banyak kekayaan, tapi pelupa, atau tidak rapi menyimpan kwitansi-kwitansi transaksi. Hati-hati Anda! Nanti bisa kena strategi “pembuktian terbalik” ala KPK. Jadi seolah KPK menerapkan strategi: “Tangkap dulu, urusan belakangan!” Ini cara-cara koboi dalam penegakan hukum.

[9]. Dalam berbagai kasus korupsi yang melibatkan Nazaruddin, Angelina Sondakh, dan lainnya didapatkan banyak kesaksian tentang keterlibatan Irfan Baskoro alias Ibas, anak SBY. Banyak saksi-saksi yang mengatakan hal itu. Tapi mengapa Ibas tidak kunjung diperiksa oleh KPK; padahal kalau dalam kasus lain-lain, kesaksian tersangka korupsi menjadi bahan untuk penyidikan selanjutnya. Seharusnya Ibas dihadirkan dalam persidangan dan ditanya keterlibatannya. Hal itu bisa menjadi jalan untuk masuk menyelidiki keterlibatan keluarga Cikeas secara umum.

[10]. Dalam kasus yang melibatkan Anas Urbaningrum, juga ada hal yang aneh. Terutama masalah kronologi sampai Anas ditetapkan sebagai tersangka. Seperti kata orang, kok bisa SBY mendesak-desak agar kasus Anas segera diselesaikan? Kemudian Anas ditetapkan sebagai tersangka setelah ada desakan-desakan itu. KPK menolak tudingan ini. Tapi fakta berbicara, KPK seperti “mati nyali” kalau sudah berbicara posisi orang-orang Cikeas. Seperti sosok Bunda Putri yang merupakan kunci membuka proyek-proyek keluarga Cikeas, tidak jelas bagaimana kelanjutannya. Dalam kasus Anas, dia dituduh terlibat menerima mobil Harrier yang paling harganya berapa lah; tapi KPK membuat masalah ini seolah merupakan hajat hidup bangsa Indonesia. Kelihatan banget kalau mereka bekerja “asal tersangka dapat dihukum”. Ini kan preseden yang tidak bagus. Harga mobil Harrier itu tak seberapa dibandingkan kehebohan kasus ini di media dan di mata masyarakat. Ya, inilah metode pemberantasan korupsi ala KPK.

Kami meyakini, KPK ini hanya semacam “akuarium” saja. Sekedar sebagai “hiburan” buat rakyat Indonesia bahwa sedang ada pemberantasan korupsi. Tapi adanya KPK tak akan bisa memberantas korupsi sebenarnya, yaitu: pengerukan kekayaan nasional oleh tangan-tangan asing! KPK ini hanya semacam pengalihan saja. Percayalah!

(Mine).


Memuji Dialog Ustadz Salafi

$
0
0

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Baru-baru ini dilaksanakan dialog antara ASWAJA (NU) dengan Salafi di Kantor Kemenag Batam. Dialog menghadirkan Ustadz Firanda dan Ustadz Zainal Abidin dari Salafi; dan menghadirkan Ustadz Idrus Ramli dan Ustadz Thobari dari NU. Hasil dialog dapat diunduh di Youtube.

Link video sebagai berikut:

Tetapi data video di atas cukup besar, kalau tidak salah melebihi 600 MB. Kalau didownload tentu makan waktu lama. Ya silakan cari solusinya.

Disini kami ingin memberikan apresiasi (pujian) kepada Ustadz-ustadz Salafi yang terlibat dalam dialog di atas. Kami tidak menyinggung isi dialog atau materinya; karena dalam pandangan kami, apa yang dipaparkan Ustadz-ustadz Salafi itu serupa dengan yang kami yakini. Tapi pujian ini tertuju pada KESEDIAAN dan KELAPANGAN HATI mereka untuk berdialog dengan kalangan non Salafi.

Bagi kami, melihat ada Ustadz Salafi yang mau terjun berdialog, ini sungguh bagus. Karena selama ini Salafi dikenal sering “menghindari dialog”. Itu sudah bagus dan layak dikembangkan, agar terjadi saling memahami satu sama lain. Soal orang lain mau terima dalil kita, itu urusan mereka, yang penting dakwah sudah disampaikan.

Kenapa kami apresiasi hal ini?

Karena mengingat peristiwa-peristiwa tragis yang terjadi di Mesir, salah satunya karena minimnya dialog dan komunikasi antar gerakan-gerakan dakwah Islam; sehingga ketika terjadi chaos, masing-masing menempuh kebijakan sendiri yang saling berbenturan. Itu sangat buruk dan berdampak bahaya bagi masa depan Ummat.

Dengan kebiasaan dialog, diskusi, saling mengajukan argumen dan pendapat, secara fair; insya Allah akan tercipta situasi persaudaraan yang lebih baik antar sesama Muslim. Amin Allahumma amin.

Terimakasih kepada Ustadz Firanda, Ustadz Zainal Abidin, Ustadz Idrus Ramli dan Ustadz Thobari; terimakasih juga kepada kantor Kemenag Batam, masyarakat kaum Muslimin disana, dan panitia dialog serta media yang mengekspose-nya. Jazakumullah khairan katsira.

(Admin Pustaka Langit Biru).


Memahami Konsep TAKFIR!

$
0
0

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Masalah TAKFIR (mengkafirkan seseorang) banyak dibahas di berbagai kesempatan. Ada yang bersikap lantang dalam Takfir; ada yang sangat lunak bahkan selunak-lunaknya. Hal ini cukup membingungkan Umat. Mari kita kaji tema Takfir ini untuk mendapatkan pemahaman. Bismillah, bi nashrillah, laa haula wa laa quwwata illa billah.

[a]. Orang Liberal mengklaim bahwa: “Yang berhak menghakimi kafir tidaknya seseorang hanyalah Tuhan. Manusia tidak berhak menghakimi manusia yang lain kafir.” Ini adalah kata-kata munkar bin bathil; karena justru Al Qur’an menjelaskan secara gamblang kafirnya kaum Yahudi, Nasrani, dan musyrikin. Bahkan Al Qur’an juga menyebut orang munafik sebagai kafir hatinya; meskipun amal-amalnya tampak Muslim.

Urusan Takfir Berkaitan dengan Darah dan Kehidupan Manusia.

Urusan Takfir Berkaitan dengan Darah dan Kehidupan Manusia.

[b]. Kaidah terbesar dalam TAKFIR (mengkafirkan) adalah: Kita mengkafirkan manusia yang dikafirkan oleh Allah dan Rasul-Nya; dan kita melepaskan manusia yang tidak dipandang kafir oleh Allah dan Rasul-Nya. Jadi hukum Takfir mengikuti aturan Allah dan Rasul-Nya, layaknya berbagai perkara apapun dalam Islam.

[c]. Dua kaum sesat dalam Takfir, yaitu KHAWARIJ yang bermudah-mudah mengkafirkan manusia; dan MURJI’AH yang bermudah-mudah dalam menerima keislaman manusia. Ahlus Sunnah Wal Jamaah bersikap pertengahan, adil di antara kedua sekte itu.

[d]. Perkara Takfir bukan masalah mudah. Ia berada di area AKIDAH,  FIKIH, dan MUAMLAH. Disebut akidah, karena masalah Takfir berkaitan dengan pembeda antara iman dan kufur. Disebut fikih, karena ia dibahas oleh ulama-ulama dalam kitab-kitab fikih pada bab Hukmul Irtidad (hukum orang-orang yang murtad). Disebut muamalat, karena vonis kafir kepada seseorang ada dampak sosialnya (bagi keluarga dan masyarakat). Maka itu jangan sembarangan membahas masalah ini.

[e]. Masalah Takfir banyak dibahas terkait dengan pentingnya menegakkan Syariat Islam. Jika demikian, maka perkara Takfir ini harus kita angkat sesuai Syariat Islam juga, agar selaras. Tidak mungkin rasanya, kita ingin Syariat Islam tegak, tapi kita tidak mau meletakkan urusan Takfir dalam timbangan Syariat Islam.

[f]. Takfir dibedakan atas dua jenis: Takfir ‘Aam atau takfir global; dan Takfir Mu’ayyan atau takfir individu. Takfir ‘Aam misalnya perkataan: “Para penyembah kubur adalah kafir!” Nah, disini tidak disebut nama-nama para penyembah kubur; hanya disebut secara global. Ini boleh dilakukan, sebagai peringatan bagi manusia. Sebagian besar Takfir ulama Wahabi ada dalam posisi ini. Sedangkan contoh Takfir Mu’ayyan misalnya pada perkataan: “Si Fulan bin Fulan, beralamat disini, bekerja sebagai ini, identitasnya begini-begini; dia dinyatakan kafir karena menyebarkan kartun menghina Nabi SAW.” Nah, ini takfir individu.

[g]. Takfir akan berjalan sempurna sesuai Syariat Islam, jika terpenuhi 3 perkara: (1). Ada perbuatan, ucapan, atau sikap yang membuat manusia terkena hukum kekafiran; (2). Ada legitimasi hukum Syariat yang membuat hakim Islam bisa memutuskan vonis kafir kepada seseorang; (3). Ada lembaga penegak hukum Islam yang bisa merealisasikan hukuman (sanksi) terhadap orang yang murtad itu.

[h]. Sebuah contoh, misalnya ada manusia Muslim bernama Rusli melakukan perbuatan kekufuran, misalnya dengan menginjak-injak Al Qur’an. Maka kita tak bisa langsung memvonisnya kafir. Tapi kita serahkan perkara ini kepada Qadhi Syariat (hakim yang tegak berdasarkan Syariat Islam) untuk memeriksa perkaranya; sampai ada keputusan apakah kekafiran Rusli sudah mantap, atau ada keraguan padanya? Siapa tahu, saat menginjak-injak Al Qur’an Rusli dalam keadaan mabuk, sehingga dianggap seperti orang tidak waras. Kalau Qadhi Syariat tidak ada, kita mencarikan fatwa dari Dewan Ulama (Majelis Ulama) yang kredibel, untuk menanyakan status orang itu. Dewan Ulama harus melakukan penyelidikan untuk sampai kepada satu kesimpulan yang mantap.  Jika telah ada ketetapan hukum yang mantap bahwa Rusli memang kafir karena perbuatannya; penegak hukum Syariat segera bergerak untuk melaksanakan sanksi atas Rusli (si murtad).  Sanksi ditegakkan sesuai ketentuan Syariat. Tampak disini, untuk menegakkan hukum Takfir dibutuhkan: Kepastian perbuatan seseorang, legitimasi lembaga hukum Syariat, dan pelaksanaan sanksi sesuai Syariat. Inilah contoh Takfir sesuai Syariat. Kalau belum terpenuhi unsur-unsur ini, maka Takfir yang diberikan belum mencukupi aturan Syariat.

[i]. Kita tidak boleh menetapkan secara pasti (memvonis) misalnya: “Anggota MPR/DPR kafir murtad. Anggota TNI/Polri kafir murtad. Hakim, jaksa, pegawai negara kafir murtad.” Kata-kata demikian tidak boleh diucapkan. Alasannya: Siapa yang mengucapkan kata-kata itu? Apakah dia seorang Qadhi Syariat, atau seorang Mufti, atau seorang Ketua Dewan Ulama yang fatwa-fatwanya mengikat kehidupan kaum Muslimin? Karena fatwa kafir harus memiliki legitimasi hukum. Tidak bisa semua orang obral vonis Takfir. Nanti akan membuat semakin ruwet kehidupan Ummat. Alasan lain: Menyebut jelas “anggota MPR/DPR” kafir murtad, itu termasuk jenis Takfir Mu’ayyan, karena anggota lembaga itu jelas orang-orangnya. Manusia tahu siapa anggota lembaga-lembaga itu, karena ada daftar keanggotaannya. Takfir Mu’ayyan harus benar-benar dilakukan berdasarkan penyelidikan per individu, tidak bisa main pukul rata. Nabi SAW tidak pernah menghukumi kafir kepada suatu kaum secara global, kecuali kepada kaum yang benar-benar kafir seperti musyrikin Makkah, Yahudi, Nasrani, dan semisalnya. Dalam riwayat, Umar bin Khatthab RA meminja izin untuk membunuh seseorang karena dia hendak menyerahkan surat rahasia ke puak-puak musyrikin di Makkah. Namun Nabi mencegahnya, dengan alasan orang itu adalah peserta Perang Badar. Padahal perbuatannya secara zhahir sudah dianggap kafir, karena bersekutu dengan musuh Islam. Begitu juga Usamah bin Zaid RA pernah membunuh seseorang yang mengucap Laa Ilaha Illallah, lalu Nabi SAW marah besar kepadanya. Padahal secara logika, alasan Usamah sangat bisa dimengerti. Alasan lain: vonis semacam itu di negara yang tidak ada legitimasi hukum Hudud seperti Indonesia ini, akan menimbulkan perpecahan di antara kaum Muslimin. Sebaiknya, kaum yang bijak dan penuh perjuangan bersikap hati-hati dalam perkara seperti ini!

[j]. Fakta berbicara, bahwa dalam perjuangan Nabi SAW di Makkah, Takfir diangkat adalah untuk membedakan antara pengikut Tauhid dan pengikut thaghut. Sifat Takfir itu global, dan dalam konteks dakwah Islam. Sanksi atas kaum kafir tidak dilaksanakan di Makkah. Baru setelah kaum Muslimin memiliki legitimasi hukum untuk menetapkan hukum kafir kepada individu berikut sanksi hukumnya, ia dilaksanakan; yaitu setelah Ummat mendapati kedaulatan hukum di Madinah.

Singkat kata, kita harus berhati-hati ketika berbicara tentang Takfir ini. Sebagai Muslim, kita lebih suka jika lebih banyak orang yang menjadi Islam; bukan lebih banyak orang menjadi kafir. Kita mencintai keislaman atas orang lain, seperti kita mencintai keislaman atas diri kita sendiri. Nabi SAW bersabda: “Laa yu’minu ahadukum hatta yuhibba li akhihi maa yuhibbu li nafsih” (tidak beriman salah satu dari kalian, sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri). Cintailah untuk saudaramu, apa yang engkau cintai untuk dirimu sendiri.

Semoga risalah sederhana ini bermanfaat. Amin Allahumma amin.

(Abah Syakir).


Orang Ini Mau Sekolah TK Lagi…

$
0
0

Ada komentar menarik dari seorang pembaca dalam tulisan “Antara PKS dan Wahabi“. Dia menyanggah tulisan itu. Tapi dia janji mulai besok akan sekolah TK lagi, kalau isi tulisan kami tersebut benar. Tentu saja, kami sangat ingin melihat dia melaksanakan janjinya. Maka perlu kami jelaskan tentang argumen-argumen di balik tulisan itu.

Ini komentarnya:

@ Gue ya gue…

Imam Bonjol, Jendral Sudirman, Bung Tomo, Dipenogoro WAHABI ????

Hahaha lucu yah ??? Saya mau ulang sekolah dari TK besok, mau pelajari kalau para pejuang di atas termasuk sosok Wahabi.

Artikel ngaku-ngaku gitu aja bisa gue buat. Jangankan para pejuang, Malaikat bisa gue aku-aku. Tapi gue gak berani karena pekerjaan salah.

Wahhhhhh bahaya nih. Refisi lagi al mukarom ustaz, dai, KH, penulis, tulisannya!

 

Besok Sekolah TK Ya !!!

Besok Sekolah TK Ya !!!

RESPON ADMIN: 

Imam Bonjol rahimahullah jelas perjuangannya di Sumatera Barat dipengaruhi dakwah Wahabi. Itu sangat jelas. Jarak antara meletusnya Jihad di Sumatera Barat dengan wafatnya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab hanya sekitar 40 tahunan.

Jendral Soedirman rahimahullah, seorang guru Muhammadiyah. Kan Muhammadiyah sejak lama disebut Wahabi oleh kaum NU. Buya Hamka menulis, bahwa sebelum Pemilu 1955 beredar desas-desus bahwa Masyumi (yang didukung Muhammadiyah) adalah Wahabi. Beliau menulis bahwa desas-desus itu disebarkan oleh kepentingan kolonialis-imperialis yang takut dengan daya revivalis kaum Wahhabi.  

Bung Tomo rahimahullah dikenal sebagai pejuang dalam Perang 10 November 1945. Beliau terkenal dengan pekik TAKBIR-nya yang luar biasa, melalui siaran-siaran RRI. Ada rekaman pidato beliau beredar di online. Bung Tomo sangat berani dalam menghadang tantangan Sekutu. Beliau juga dikenal sebagai “pendukung” perjuangan DI/TII. Beliau tidak rela dengan perlakuan pemerintah Soekarno-Soeharto kepada barisan DI/TII. Maka itu, pemerintah RI baru tahun-tahun kemarin mengakui kepahlawanan Bung Tomo, karena dukungan beliau kepada DI/TII Al Ustadz Kartosoewirjo rahimahullah.

Bung Tomo menghabiskan masa tuanya di Makkah sampai wafat. Sedikit banyak, beliau pasti menerima pengaruh Wahabi di Makkah. Mungkinkah beliau sama sekali bersih dari pengaruh dakwah Salafiyah di Makkah? Bisakah? Mungkin secara klaim beliau tidak berlabel Wahhabi, tapi pilihan beliau tinggal di Makkah, pasti ada alasannya. Lagi pula, dalam komitmen perlawanan melawan Sekutu, Bung Tomo punya kesamaan dengan para pemuda Wahhabi saat ini yang sama-sama berjuang menghadapi Sekutu (Amerika Cs).

Perjuangan Diponegoro rahimahullah juga terpengaruh Wahabi. Alasannya: (a). Perang Diponegoro bersamaan waktunya dengan Perang Paderi di Sumatera Barat; hanya berselang beberapa tahun saja; (b). Panglima Diponegoro, Sentot Alibasyah Prawiradirja, dipaksa Belanda untuk memerangi perlawanan Paderi. Ternyata, setelah terjun dalam peperangan, Sentot berbalik mendukung perjuangan Paderi; (c). Buya Hamka dalam buku sejarahnya menulis keterkaitan antara perjuangan Pangeran Diponegoro dengan dakwah Wahhabi.

Nah demikian, apa yang ditanyakan oleh @ Gue ya gue sudah kami jawab. Boleh saja dia membantah, asalkan dengan argumen-argumen juga. Jangan dengan komen-komen lebay. Kalau tidak bisa menghadirkan argumen yang lebih baik, dia harus laksanakan janjinya.

======= :-)

ANDA HARUS MEMENUHI JANJI, UNTUK MULAI BESOK SEKOLAH TK LAGI. HARUS ITU! SESUAI JANJI ANDA. TOLONG KIRIMKAN FOTO ANDA SAAT LAGI DISUAPI BU GURU. SAYA BUTUH FOTO ITU, UNTUK “SELINGAN” DI BLOG INI. INGAT LHO YA, JANJI ADALAH HUTANG! ANDA HARUS LAKUKAN JANJI ANDA!!!

(Admin).

 


Logo Kampanye TERJELEK…

$
0
0

Jujur saja, setiap melihat logo kampanye untuk Pilpres ini, kami merasa “resah”. Mengapa? Ya karena menurut kami, logo ini jelek sekali… sangat kampungan, tidak jelas artinya, terlalu memaksakan diri!

Itulah logo kampanye Pilpres Wiranto-Hary Tanoe… disingkat WIN-HT. Ya semua orang tahu, kalau huruf-huruf itu diambil dari nama WIraNto dan Hary Tanoe. Tapi masalahnya, apa mereka tidak punya tim kreatif ya? Darimana bisa memunjulkan logo aneh WIN-HT itu?

Coba kita kaji makna di balik “akronim” WIN-HT…

Gak Punya Tim Kreatif Pak...

Gak Punya Tim Kreatif Pak…

[a]. Secara bahasa, sebenarnya ia masuk ke ranah bahasa apa? Bahasa Inggris dengan kata “win” atau bahasa Indonesia? Kalau bahasa Indonesia, kita tidak mengenal kata “win”. Kalau bahasa Inggris, membacanya bagaimana: “Win eigh ti?”

[b]. Dari sisi pengucapan (lafadz) padanan kata WIN-HT itu tidak enak diucapkan. Tidak lancar atau tidak fasih. Bandingkan dengan padanan “HADE” (Heriyawan Dede Yusuf) atau “SBY-JK”. Orang Indonesia tidak enak mengucap kata “win hate”.

[c]. Dari sisi pemaknaan, WIN-HT itu bisa bermakna: “Mari kita menangkan Hary Tanoe!” Atau bisa juga bermakna: “Wiranto mem-back up Hary Tanoe.” Jadi maknanya selalu Wiranto menjadi pendukung Hary Tanoe. Padahal semua orang tahu, Hary Tanoe merapat ke Hanura (Wiranto) karena butuh SOS (save our soul).

[d]. Slogan WIN-HT menjadi lebih jelek lagi dengan konsep artistik yang didominasi unsur “kotak-persegi” yang diambil dari karakter dasar logo Partai Hanura. Sudah WIN-HT nya gak enak dicerna; konsep artistiknya bermotif dominan persegi, garis, dan sebagainya.

[e]. Tidak kalah anehnya. Slogan WIN-HT ditambahi motto: “Bersih Peduli Tegas.” Bersih dan Peduli kan slogan yang pernah dipakai PKS, lalu dipungut oleh tim sukses WIN-HT. Sedangkan Tegas kan sekedar representasi dari karakter Wiranto yang back ground militer: Tegas. Apa tidak ada kosakata lain yang lebih smart?

Ya… Hary Tanoe masuk Hanura kan untuk “mengobati sakit hati” setelah didepak oleh Nasdem Surya Paloh.  Singkat kata, Hary Tanoe berderai air mata setelah keluar dari Nasdem; lalu Wiranto melemparkan sapu tangan pink sebagai lap air matanya. Jadilah Hary Tanoe “jatuh cinta” ke Pak Wiranto, begitu juga sebaliknya.  Sebenarnya, banyak waktu itu yang ingin memeluk Hary Tanoe. Tapi tampaknya boss media itu lebih percaya dengan “cintanya” Wiranto.

Yo wis lah… Pokoknya menurut kami, logo WIN-HT itu dapat poin 2,3. Poin itu juga diberikan karena “kasihan”. Tapi jangan khawatir, masih banyak yang sama jeleknya, atau lebih parah. Termasuk yang bikin ngakak adalah iklan kampanye yang bunyinya begini: “Hatta Radjasa For President!” Dagelan opo iki, Pak? Menangani kementrian perhubungan saja gak becus, mau jadi Presiden?

Gitu deh….

(Mine).


Blog “Abisyakir” di Tahun 2013 (review WordPress)

$
0
0

The WordPress.com stats helper monkeys prepared a 2013 annual report for this blog.

Here’s an excerpt:

The Louvre Museum has 8.5 million visitors per year. This blog was viewed about 360,000 times in 2013. If it were an exhibit at the Louvre Museum, it would take about 15 days for that many people to see it.

Click here to see the complete report.


Memandang Masa Depan Suriah (Tetap Optimis)

$
0
0

“Assalamu’alaikum. Ustadz ane sedih sekali. Kenapa para Mujahidin di Syam bertikai? Ane kecewa ustadz, juga sekaligus bingung. Bingung banget.. Ustadz bagaimana ini? Tolong jelaskan Ustadz! Ane gak semangat hari-hari ini  jadinya. Jazakallah.” (UTA, dari Riau).

Wa’alaikumsalam warahmatullah wabarakaatuh. Bismillahirrahmaanirrahiim.

Ya rata-rata kaum Muslimin sedih, risau, dan bimbang melihat kenyataan konflik internal antar faksi-faksi Mujahidin di Suriah (Syam) saat ini. Kita mesti bersyukur manakala rasa kepedulian itu masih ada; kita senang      dengan kabar baik seputar nasib Umat dan sedih dengan  musibah yang menimpanya. Itu pertanda, kita masih Mukmin. Alhamdulillah.

Konflik antar Mujahidin di Suriah adalah sesuatu  yang pasti terjadi. Lambat atau cepat ia akan terjadi. Alasannya:

Jangan Lemah. Perjuangan Masih Panjang.

Jangan Lemah. Perjuangan Masih Panjang.

[a]. Sudah menjadi Sunnatullah bahwa Allah akan menyeleksi para pejuang di jalan-Nya, sampai terlihat mana yang benar-benar loyal, dan mana yang palsu loyalitasnya. Lihat Surat Muhammad: 31. Hal semacam ini terjadi saat Perang Uhud, di zaman Rasulullah Saw.

[2]. Kemenangan para Mujahidin (Islamis) tidak disukai Israel, Amerika, Eropa, raja-raja monarkhi Arab, dan sebagainya. Mereka pasti tidak akan tinggal diam. Seperti adanya kelompok yang disebut-sebut namanya “Jaisyul Mujahidin”, tapi banyak membuat onar di tengah para pejuang. Fitnah keonaran ini dulu dilakukan kaum munafik di bawah Abdullah bin Ubay bin Salul.

[3]. Banyak di antara kaum Mujahidin yang ingin CEPAT-CEPAT meraih kemenangan, sebelum syarat-syarat kemenangan itu matang. Jika ada yang menghalangi jalannya, mereka langsung emosi, menuduh orang lain tidak loyal, khianat, dan sebagainya. Padahal dalam Jihad amat sangat dibutuhkan KESABARAN tinggi. Dalam hidup sehari-hari harus sabar, apalagi dalam Jihad. Betapa Nabi Saw atas kekalahan di Uhud, atas pengkhianatan Yahudi, pengkhianatan munafik, atas pukulan hebat di Hunain, dan sebagainya.

Kalau memandang fakta Jihad di Suriah, pikiran kita jangan dibatasi oleh skup waktu 2-3 tahun ke depan (atau ke belakang); tapi lihatlah masa depan Suriah ini dalam 10 atau 15 tahun ke depan. Kalau solusi yang kita inginkan bersifat instan, pastilah di bumi Suriah kini tak akan bangkit   peradaban Islam yang lebih baik. Maka berbagai konflik, kenyataan buruk, intrik dan sebagainya yang ada saat ini; jangan melemahkan perhatian terhadap masa depan bumi Syam  yang lebih baik ke depan.

Bumi Syam (Suriah) kini sudah terbakar, dan tak bisa dipadamkan oleh siapapun; hatta itu Amerika, China, Rusia, Israel, Saudi, UEA, Iran, Libanon, Eropa, dan sebagainya. Apalagi oleh Basyar Assad Cs. Bumi Syam sudah masuk ke bumi perjuangan; sulit akan kembali ke masa-masa sebelumnya. Bumi ini lambat atau cepat akan berubah seperti suasana di Palestina, dimana hawa perjuangan Islam sangat kuat memancar disana. Banyak pengamat mengatakan: Suriah akan menjadi pusaran Jihad yang jauh lebih besar dari Palestina. Mengapa? Karena Suriah lebih terbuka; berbeda dengan Palestina yang dikepung wilayah Israel dan lautan.  Para pejuang Islam lebih mudah masuk ke Suriah daripada ke Palestina.

Inilah kesalahan terbesar Barrack Obama yang akan memicu kemarahan Yahudi dunia. Obama ingin meruntuhkan rezim Assad; rezim Assad membantai rakyatnya; lalu para pejuang Islam turun ke Suriah untuk menolong kaum Muslimin. Itulah kesalahan terbesar Obama yang akan membuat posisi Israel jauh lebih rawan dari  sebelumnya. Obama hanya ingin mengalihkan dukungan Suriah dari pro Iran ke pro Amerika; tapi akibatnya meledak NUKLIR JIHAD Fi Sabilillah yang tak pernah diperkirakan oleh siapapun juga, di bumi Syam.

Maka kita harus tetap optimis memandang keadaan di Suriah saat ini. Para pejuang Islam butuh waktu untuk saling sinergi, mengerti, memahami, dan memposisikan saudara-saudaranya. Itu butuh waktu dan tidak sebentar. Yang jelas, Suriah kini sudah terbakar. Hasil-hasil capaian pemerintah Assad sejak era Hafezh Assad sudah luluh-lantak, jadi puing-puing. Suriah kini sudah berbeda dengan Suriah masa lalu. Bukan hanya fisik yang berbeda, tapi karakter masyarakatnya juga berbeda. Kini mereka lebih siap hidup seperti saudara-saudaranya di Palestina.

Kaum Muslimin harus bersabar, sebagaimana para pejuang di Suriah membutuhkan kesabaran. Kemenangan akan tiba, meskipun tidak bisa INSTAN. Demikian, semoga renungan sederhana ini bermanfaat dan layaknya kita TETAP OPTIMIS. Insya Allah.

Wallahu a’lam bisshawaab.

(Mine).



Hijaber Tapi Hedon…

$
0
0

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Selama ini kami mendengar info-info miring seputar komunitas Hijabers. Mereka sering kongkow-kongkow di cafe, ngobrol rame, cekikikan, larut dalam party-party, gadget mania, dan seterusnya. Seakan hidupnya tak beda jauh dengan kaum hedonis perkotaan; hanya bedanya, mereka memakai kain menutupi rambut dan leher. Disebut “memakai kain” karena yang mereka kenakan itu memang bukan JILBAB atau HIJAB yang disyariatkan dalam Islam. Nama “hijab” cuma merek saja.

Seorang teman mengatakan, “Mereka itu brutal!” Ya, aku tidak sekeras dia dalam menilai. Tapi memang di sini ada yang aneh. Bawaannya kalau bicara tentang komunitas “hijabers” ini cenderung negatif.

Tapi kemarin waktu ada acara walimah seorang kenalan, di sebauh gedung, kami benar-benar menyaksikan CORAK GAYA sebagian anak-anak hijaber ini. Sedih melihatnya. Tapi ya gimana lagi, itulah kenyataannya. Mereka itu menurutku seperti wanita-wanita yang kehilangan arah… mau jadi salehah, gak bisa; mau meninggalkan dunia hedon, tak mampu; menjadi orang serba tanggung, iya. Mungkin nanti di Akhirat, setengah badan mendapat surga, setengah sisanya mendapat neraka. Ya itu sekedar intermezzo-nya. Nas’alullah al ‘afiyah.

Kami datang terlambat ke acara walimah, ketika MC sudah mau menutup acara. Panitia dan shahibul walimah tampak sibuk menyambut acara penutupan. Sebagai persembahan terakhir, dimainkan musik berirama jazz, sebagai penutup. Aku pikir itu hanya menyanyi biasa. Ternyata, disana anak-anak muda berjoget-joget mengikuti irama jazz itu. Mereka ini tentu bukan pengantin, tapi semacam teman-teman pengantin, atau komunitasnya.

"Hijab Rasa Hedon"

“Hijab Rasa Hedon”

Paling parah, yang membuat hati sedih… sepasang anak muda, laki-laki dan wanita, mereka berjoget ria seperti orang-orang Barat itu. Dua orang itu berpasangan, yang laki-laki bergerak dinamis, sambil memutar-mutar badannya si cewek. Mereka berjoget ala Amerika Latin disaksikan banyak orang di gedung. Parahnya…si cewek itu memakai jilbab. Itu yang sangat parah.

Ya Ilahi…zaman sekarang parah banget. Masak ada wanita berjilbab berjoget ria semacam itu? Parah banget. Orang-orang beginian mending tidak usah memakai jilbab. Mereka buka saja jilbabnya. Itu lebih adil, agar kelakuan mereka tidak mengotori nama baik Islam.

Jadi kalau dipikir, untuk apa mereka berjilbab? Apa beda kain jilbab mereka dengan lap meja, atau lap lantai? Tak ada bedanya kan…sekedar selembar kain belaka. Jilbab mereka tak ngaruh terhadap kelakuan dan tindak-tanduknya.

Ya Allah ya Rahmaan, kami memohon kepada-Mu setulus hati agar kaum wanita kami, anak-anak kami benar-benar komitmen dengan JILBAB dan HIJAB…bukan berkelakuan aneh seperti orang-orang itu. Amin Allahumma amin.

Di antara tokoh komunitas Hijabers itu ada yang membuat pemakluman: “Tidak setiap wanita berhijab memang salehah, tetapi wanita salehah pasti berhijab.” Kata-kata begini dianut seperti ayat Suci Al Qur’an, sehingga dengan dalil kata-kata ini mereka seolah bebas berkelakuan seperti apapun juga.

Harusnya Mbak, kata-kata begitu diganti begini: “Memang memakai hijab tidak menjamin seseorang sudah salehah, tapi kami akan terus berusaha untuk lebih baik dari waktu ke waktu.” Kata-kata begini lebih baik, sebab ada keinginan untuk berubah lebih baik; bukannya MENCARI PEMBENARAN.

Oke deh…sampai di sini dulu. Semoga bermanfaat ya. Kalau ada salah-salah kata, mohon maaf. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.

(Abah).


Rezim Militer Mesir Ingin Membabat Islam (Al Ikhwan) Ketika Musim Semi Jihad Sedang Berhembus

$
0
0

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Suatu kaum ketika sudah melakukan kezhaliman, dia akan mengulang perbuatan zhalim yang lain. Satu kezhaliman akan diikuti kezhaliman berikutnya; begitu seterusnya sehingga dia berubah wujud dari manusia normal menjadi SETAN zhalim. Ketika dalam keadaan bergelimang kezhaliman, akibatnya dia akan banyak melakukan kesalahan; lalu akhirnya di kalahkan.

Percaya tidak percaya, semua riwayat kaum zhalim tidak ada yang happy ending. Selalu berakhir nestapa berkepanjangan. Allah Ta’ala telah mengingatkan: “Innallaha laa yahdi qaumaz zhalimin” (sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum zhalim). Haram bagi Allah memberi petunjuk, dukungan, sokongan kepada kaum zhalim. Bahkan kezhaliman itu hakikatnya adalah kegelapan, tanpa jalan terang. Kata Nabi Saw: “Ittaquu zhulma fa innaz zhulma zhulumatun fi yaumil qiyamah” (takutlah kalian dari berbuat zhalim, karena kezhaliman itu adalah kegelapan-kegelapan di Hari Kiamat).

Ketika Basyar Assad -laknatullah ‘alaih wa ashabihim ajma’in- sedang terus bekerja untuk membantai kaum Muslimin di Suriah; pada saat yang sama Jendral As Sisi terus intensif bekerja untuk membabat Islam di Mesir. Mulanya, sasaran As Sisi adalah jamaah Ikhwanul Muslimin. Tapi lama-lama, segala yang berbau Islami, segala yang pro Syariat, yang peduli dan simpati kepada Al Ikhwan, dianggap teroris, musuh negara, halal diperangi. Masjid-masjid disegel, lisensi dakwah dan mengajar agama dicabut, khutbah dan pengajaran Islam diawasi, para ulama terus ditekan. Tidak hanya dari kalangan Al Ikhwan, tapi dari seluruh elemen-elemen Islam. Bahkan mahasiswa Al Azhar yang sebenarnya terkenal moderat, dikuyo-kuyo oleh aparat As Sisi.

Rezim As Sisi Sedang Membidik Dirinya Sendiri

Rezim As Sisi Membidik Dirinya Sendiri

Tidak berlebihan jika sebagian ulama mengatakan: “Kondisi di Mesir bukanlah untuk membabat IM, tetapi untuk menghancurkan Islam.” Masya Allah, laa haula wa laa quwwata illa billah.

Ketika Jendral As Sisi sudah kekenyangan meminum darah kaum Muslimin dan tidur mendengkur di atas tengkorak-tengkorak korban kezhaliman, saat itu akalnya mulai error, kecerdasannya luruh, kepekaannya mati. Dia melakukan KESALAHAN TERBESAR yang tidak akan dimaafkan oleh sejarah kaum berakal. As Sisi bukannya berdamai dengan singa, atau mencari celah kesepakatan dengannya; tapi dia malah menampar keras singa itu, ketika ia sedang sadar.

Segi apa yang membuat Jendral As Sisi (rezim militer Mesir) dianggap bertindak sangat bodoh dan tidak masuk akal? Bukankah dia berhasil mengaduk-aduk jantung organisasi Al Ikhwan dan membuatnya terhempas ke tanah? Bukankah itu suatu sukses yang belum pernah diraih para pendahulu As Sisi?

Kalau melihat penderitaan Al Ikhwan, iya mungkin kesimpulan begitu ada benarnya. Tapi kalau membaca situasi geopolitik Timur Tengah secara umum, atau dilebarkan sedikit menjangkau kawasan Afghanistan dan Kaukasus, justru tindakan As Sisi itu akan menghadapi GELOMBANG DAHSYAT yang tak pernah dia perkirakan.

Gelombang apa itu? Ya gelombang Jihad Fi Sabilillah. Dengan kelakuan kejam As Sisi dan rezim militernya, dia telah menghalalkan bagi ditegakkannya pilar-pilar Jihad di Mesir. Bahkan gerakan Jihad itu sudah mulai tumbuh dan bereproduksi di Mesir. Ia seperti cendawan yang mulai bermunculan di sana-sini.

Perhatikan analisa ini….

[a]. Mengapa As Sisi membantai ribuan para pendukung Al Ikhwan, kaum wanita, dan anak-anaknya? Bukankah atas alasan kekejaman ini, ribuan para Mujahidin bersafar dari segala tempat menuju Suriah? Untuk apa mereka kesana? Untuk membela kaum Muslimin tertindas kan.

[b]. Mengapa As Sisi tidak melihat maraknya musim semi Jihad di Suriah, di Irak, di Afghanistan, di Yaman, di Somalia, dan sebagainya? Apakah As Sisi memandang remeh gerakan para Mujahidin Islam itu?

[c]. Sejelek-jeleknya Al Ikhwan -jika ada yang memandang begitu- mereka punya hubungan historis dengan para Mujahidin ini. Ulama-ulama Al Ikhwan berkontribusi besar bagi bangkitnya ideologi Salafi Jihadi di dunia. Syaikh Hasan Al Banna rahimahullah melontarkan prinsip “Al Jihadu Sabiluna” dan “Al Mautu Fi Sabilillahi Asma Amanina“. Kalangan Jihadis dengan sangat baik telah merealisasikan prinsip tersebut. Dr. Abdullah Azzam rahimahullah adalah guru dari ulama Jihad dunia, Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah. Bahkan fatwa Jihad Global Syaikh Usamah, dilandaskan atas peristiwa-peristiwa penindasan Israel di bumi Palestina (pada awalnya). Termasuk yang tidak dilupakan adalah kontribusi pemikiran Ustadz Sayyid Quthb rahimahullah yang kerap menjadi sandaran para Mujahidin, terutama dalam Tauhid Mulkiyah.

[d]. Dari internal Al Ikhwan sendiri, mereka memiliki tradisi dan disiplin dalam Jihad. Memang harus diakui, peranan ideologis Syaikh Al Qaradhawi sangat kuat dalam membentuk wajah Al Ikhwan yang cenderung moderat. Tapi basis pemikiran dan gerakan mereka, tak bisa dilepaskan dari kancah Jihad. Faktanya, Hamas sebagai sayap politik Al Ikhwan di Palestina, sampai saat ini tetap konsisten dengan Jihad dalam skala lokal Palestina. Al Ikhwan pasti tidak akan membiarkan ketika As Sisi terus bermain kasar dan ingin meluluh-lantakkan kekuatan mereka.

[e]. Besarnya simpati kaum Muslimin sedunia, termasuk organisasi-organisasi Islam, kepada Al Ikhwan. Hal ini menjadi masalah besar yang harus dihadapi As Sisi dari segi diplomasi internasional. Siapapun yang kini bersedia membantu As Sisi, mengulurkan tangan kepadanya, akan didakwa sebagai pembela rezim kudeta yang kejam dan sadis. Bahkan mengulurkan tangan kepada As Sisi dalam rangka memerangi kaum Muslimin (Al Ikhwan) yang tak berdosa di Mesir, termasuk jenis kekufuran dari sisi berserikat memerangi kaum Muslimin (Al Maa’idah: 51).

Betapa amat sangat bodoh As Sisi ketika membantai kaum Muslimin di Mesir, di saat sedang berhembus musim semi Jihad Fi Sabilillah. Lihatlah kancah di Suriah, di Palestina, Afghanistan, Irak, Yaman, Somalia, Libya, dan lain-lain! Apa mungkin para Mujahidin Islam itu akan berdiam diri melihat penindasan di Mesir? Sangat mustahil.

Dan anehnya, As Sisi begitu bergantung kepada Saudi dan UEA, dimana kedua negara ini aparat militernya tidak punya sejarah pernah bertempur dengan siapapun. Coba saja teliti lagi, kapan pasukan Saudi dan UEA bertempur melawan musuh-musuhnya, dalam perang apa saja? Tidak ada. Memang di tengah masyarakat Saudi terdapat banyak potensi kombatan, tapi itu dari kalangan Mujahidin, bukan tentara reguler. Dari sisi pemikiran pun, mereka sangat anti kebijakan politik Saudi.

Al Ikhwan akan butuh waktu beberapa lama untuk konsolidasi dan mengubah cara perjuangan mereka. Mereka sudah berusaha semoderat mungkin, tapi tetap saja ditindas dan dipecundangi; ya tak ada jalan lain, selain terang-terangan menegakkan metode Islami. Ya rezim As Sisi dan dukungan kaum monarkhi Arab yang merestui pembantaian atas jamaah mereka; semua itu telah memaksa Al Ikhwan kembali ke garis aslinya. Waktu akan membuktikan, batas antara Al Ikhwan dan Hamas, akan semakin memudar. Keduanya akan bersinergi. Hanya soal waktu.

Hasbunallah wa Ni’mal Wakil Ni’mal Maula wa Ni’man Nashir.

(Mine).


Buku Ini Membuatku…

$
0
0

Sebagai penulis, kadang saya membaca-baca buku sendiri. Ya semacam review atau kilas balik pemikiran. Termasuk ketika hadir buku Invasi Media Melanda Kehidupan Umat. Saya sempatkan membaca-baca lagi buku bercover dominan merah ini. Masya Allah, kalau baca isinya, saya jadi geleng-geleng kepala sendiri.

Buku ini covernya tampak soft, lunak, moderat. Tapi isinya seperti berkobar-kobar. Ini penilaianku sendiri ya. Tak tahu kalau orang lain menilai. Rasanya panas. Aspek sejuknya adalah manakala membaca riwayat historis tentang peran media dalam sejarah Islam. Selebihnya puanas… Terutama ketika sampai di bagian kritik media sekuler dan kelicikan kaum sekularis.

Kritik Sekularis Begitu Panas

Kritik Sekularis Begitu Panas

Sebenarnya, sebelum buku ini muncul, Pustaka Al Kautsar sudah menerbitkan buku bertema media, yaitu: Kezhaliman Media Massa Kepada Umat Islam. Buku ini karya seorang jurnalis, Muhammad Fadhilah Zein. Beliau aktif di JITU (Jurnalis Islam Bersatu). Beliau pernah bekerja di TVOne dan ANTV (kalau gak salah).

Ketika saya diminta menulis tema media, saya bertanya: “Bukankah sudah diterbitkan buku Kezhaliman Media, mengapa harus menerbitkan tema yang sama?”

Lalu dikatakan, bahwa dalam buku Kezhaliman Media lebih banyak mengupas kasus-kasus kebohongan yang dilakukan media-media sekuler di Indonesia. Sedangkan titik berat kajian seputar peran media, pengaruhnya, serta modus kejahatan media, belum banyak dibahas di sana. Terutama perspektif media dari sisi Syariat Islam.

Saya sendiri berusaha menahan diri untuk beberapa lama. Menanti, siapa tahu penerbit akan berubah pendirian. Tetapi ternyata, penerbit tetap menginginkan kita membahas peran komplek media dalam kehidupan Umat. Setelah menimbang-nimbang sedemikian rupa, akhirnya kusepakati menulis tema Invasi Media.

Sekali lagi… kalau melihat covernya, buku Invasi Media ini tampak soft atau moderat. Tapi kalau membaca isinya… ya silakan buktikan sendiri saja deh. Sulit kalau mau digambarkan.

Setahu saya, mungkin di buku inilah terdapat kritik paling keras yang kutujukan kepada kaum sekularis, khususnya para penggiat media mereka. Media sekuker seperti majalah Tempo, MetroTV, TVOne, dan sejenisnya seolah tidak memiliki nilai di hadapan buku ini. Bukan kritik emosional yang disertai caci-maki, tapi ditunjukkan bukti-buktinya. Bahkan kita mengangkat kritik berdasar landasan etika jurnalistik itu sendiri.

Kesimpulan besar dari buku ini: Etika jurnalistik media sudah mati! Bahkan media-media sekuler itu sejatinya bukan lagi sumber informasi atau opini, tetapi ia merupakan mesin-mesin kolonialisme di deret barisan terdepan. Media menjadi corong kapitalisme, liberalisme, industrialisasi, hedonisme. Akibatnya, kehidupan bangsa dan negara hancur berkeping-keping. Tapi mereka tak peduli, karena missi utamanya adalah: KOLONIALISME!

Data Seputar Buku

Data Seputar Buku

Bagiku sendiri, buku ini seolah sebuah “lompatan pengalaman”. Maksudnya begini. Di kalangan jurnalis ada adagium: “Belum disebut wartawan sejati, sebelum bisa menulis buku.” Hal itu juga diakui Bang Muhammad Fadhilah Zein, penulis “Kezaliman Media”. Tapi bagi saya, buku ini menjadi bukti bahwa seseorang yang tidak pernah kuliah jurnalistik, tidak pernah menjadi wartawan formal, bisa menulis buku seputar media. Ya ini buktinya. Alhamdulillahi wa lillahil hamdu.

Jujur, apa yang ditulis dalam buku Invasi Media, lebih banyak dibangun dari pengalaman; bukan atas dasar kerangka disiplin jurnalistik teoristik. Lebih banyak pengalaman lapangan. Tentu tanpa melupakan sejumlah besar referensi yang menjadi acuan, karena bagaimanapun ia tetap sebuah karya ilmiah (alhamdulillah).

Saya masih geleng-geleng kepala kalau membaca buku ini. Kok bisa sekeras itu…

AM. Waskito.


HARIRI: Tragedi Dakwah Ustadz Gaul

$
0
0

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Innalillah, innalillah, innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Sangat mengerikan kalau melihat video kasus kekerasan yang dilakukan dai gaul Hariri di sebuah acara dakwah sosial di Kab. Bandung.

Setidaknya ada 10 kesalahan dai Hariri dalam kejadian kekerasan itu:

[1]. Hariri marah-marah dan emosi di depan jamaah dakwahnya. Marah karena alasan sepele, masalah kualitas sound system.

[2]. Hariri marah-marah dengan tunjuk-tunjuk ke muka petugas sound system, sambil mengeluarkan kata-kata makian, tekanan. Marah demikian sudah kategori emosi tingkat tinggi.

Sang Dai Sedang Mengajarkan Sebuah Kuncian Khas Aikido.

Sang Dai Sedang Mengajarkan Sebuah Kuncian Khas Aikido.

[3]. Hariri marah dan emosi di depan jamaah kaum ibu-ibu, dan juga anak-anak. Ini sangat traumatik bagi anak-anak. Ia bisa menjadi kenangan buruk sampai masa yang panjang.

[4]. Hariri marah dengan memakai bahasa Sunda yang kasar. Kalau Anda bicara dengan para orangtua di Pasundan, mereka pasti tidak suka mengajarkan bahasa kasar ke anak-anak. Apalagi ia diperlihatkan oleh seorang dai gaul.

[5]. Hariri mengangkat kaki di depan petugas sound system, meminta agar si kaki dicium oleh orang itu. Sangat mengerikan. Setahuku, Raja Heraklius dari Romawi saja tidak melakukan hal itu. Mungkin Hitler, Napoleon, Stalin, Mao, Pinochet, dan lainnya juga tidak begitu.

[6]. Laki-laki yang jadi sasaran Hariri sudah memperlihatkan sikap baik. Mau mendekat kepadanya, menundukkan muka, mendengar kata-kata tantangan Hariri. Bahkan dia sudah mau minta maaf. Laki-laki itu hanya nurut saja apa maunya sang dai. Tapi ia tetap di-bully oleh si dai.

[7]. Hariri meremehkan sikap saling memaafkan yang telah terjalin di antara mereka. Mestinya sikap memaafkan itu menjadi ending dari peristiwa tersebut. Mengakhiri perbuatan saling memaafkan dengan tindakan kekerasan; sama dengan mengurai kebaikan yang sudah diikat dengan kuat.

[8]. Puncak dari kebiadaban Hariri manakala dia dengan jelas menginjak tengkuk laki-laki “sound system” itu. Ini adalah tindakan sangat pengecut dan menyakitkan. Pengecut karena laki-laki itu menyerahkan tangan karena niat memperkuat sikap saling memaafkan. Saat orang sudah rela meminta maaf, malah dikunci tengkuknya (dengan sedikit jurus Jujitsu Brazilian). Ini tidak fair, ini menyakiti. Dan sekaligus memperlihatkan kebiadaban di depan jamaah dakwah.

[9]. Paling parahnya, perbuatan biadab itu dilakukan Hariri di panggung dakwah, dengan memakai penampilan dakwah Kenabian. Rambut panjang, jubah putih, sorban putih…itu ciri khas penampilan Kenabian. Lha kok di atas semua itu, Hariri memamerkan jurus Aikido yang telah dikuasainya? Kan Aikido itu “surganya kunci-mengunci”.

[10]. Dan lebih parah dari semuanya, paling-paling super parah; seperti biasa, Hariri mencoba membela diri. Bukan hanya di depan media, tapi juga di depan jamaah-nya. Ini sangat tidak etis dan memalukan. Harusnya kalau dia sudah sangat emosi, turunlah dari panggung, tinggalkan kewajiban dakwah. Boleh kita meninggalkan dakwah kalau sedang emosi tidak terkontrol.

[11]. Paling buncit, sedikit di atas “super parah”; Hariri melupakan siapa dirinya, siapa orang-orang yang dia bawa dalam dakwahnya, siapa orang-orang sekitarnya, siapa jamaah yang dia bina, siapa kaum Muslimin, dan seterusnya. Dia seperti “mabuk sesaat” sehingga tiba-tiba seperti hilang kesadaran dan kontrolnya.

Inilah tragedi dakwah dai gaul yang sangat mengerikan. Mau digoreng bagaimana juga, tak akan bisa ditolong. Para ustadz, ulama, aktivis Islam, jangan menolong orang demikian; sebab hal itu akan membawa kemurkaan di sisi Allah. Kita tak boleh menolong orang yang aniaya; tapi harus menasehati atau memperbaikinya. Jangan selalu “menutup-nutupi aib” kalau ia sudah terjadi di depan umum.

Inilah salah satu natijah (hasil) dari dakwah gaul yang dibuat TV-TV selama ini. Dakwah artifisial, dakwah industri, dakwah kapitalisme, dakwah entertainment…telah menunjukkan wajah aslinya. Selain yang begini-begini, di luar sana juga banyak kasus-kasus serupa. Nas’alullah al ‘afiyah.

Tentu saja, dakwah gaul ala TV ini lebih banyak merugikan Umat, daripada memberi kemaslahatan. Tinggalkan ia. Jangan concern di depan dakwah TV, tapi berendah hatilah di depan para Dai Rabbani, yang mengajarkan ilmu Syariat, membimbing menuju kemuliaan dunia dan Akhirat. Carilah, engkau kan dapatkan!

Wallahu a’lam bisshawaab.

(Mine).


Prediksi Perolehan Partai Pada PEMILU April 2014…

$
0
0

Bismillahirrahmaanirrahiim.

[1]. Diperkirakan partisipasi rakyat (pemilih) dalam Pemilu nasional April 2014 masih cukup tinggi. Diperkirakan pada kisaran 40-50 %. Ya sebenarnya itu sudah penurunan hebat, tapi menurut fakta politik partisipasi 50 % masih relevan untuk menghasilkan perubahan formasi dan dinamika politik baru.

[2]. Dalam Pemilu April 2014, ada partai politik yang DIPERKIRAKAN akan mendapat peningkatan significant. Ada partai yang merosot tajam. Ada partai yang terancam punah. Ada partai yang cuma “ikut kontes saja”.

[3]. Partai yang diperkirakan mengalami kemajuan significant adalah sebagai berikut:

## PDIP. Dengan alasan, partai ini konsisten sebagai oposisi sejak era Megawati lengser pada 2004 lalu. PDIP seperti memetik hasil dari kesabaran dan konsistensinya sebagai partai oposisi.

## Partai Gerindra. Sejak Prabowo kalah dalam pilpres tahun 2009 lalu, kemudian seperti “hilang dari peredaran” karena dikabarkan mengalami sakit parah. Sejak itu Prabowo dan Gerindra aktif melakukan konsolidasi di bawah. Mereka sama seperti PDIP, selaku partai oposisi, tetapi bedanya Gerindra punya Prabowo yang dipercaya sebagai magnet politik yang bagus. Orang bilang, tahun 2004 ini adalah era Prabowo. Katanya begitu.

## Hanura. Ya Hanura masih eksis dan tampaknya akan berkembang lebih baik. Itu karena kerjasama Wiranto dengan si pemilik media, Hary Tanoe. Hary Tanoe meskipun termasuk politisi “sakit hati” dia buktikan dukungan besarnya kepada Hanura. Meskipun nantinya Hanura akan ditinggalkan, lalu pindah ke Perindo. Tapi dari promosi media-media milik Hary, hal itu mendongkrak suara Hanura.

## Nasdem. Nah, ini pendatang baru yang lumayan. Nasdem sukses membuat pencitraan politik. Sebagai partai, ia cukup sukses membangun kesan awal. Sebagai sosok “Surya Paloh” itu lain ceritanya. Tapi secara umum Nasdem akan eksis dan meraup suara lumayan. Ya prediksinya begitu.

[4]. Partai yang diperkirakan merosot ialah…

** Golkar. Dia merosot karena jeleknya pencitraan yang dibuat oleh Aburizal Bakrie. Mungkin ARB sudah pontang-panting sedemikian rupa, tapi wajahnya itu punya kesan “angker” atau “tidak ramah”. Maklum lah, wajah konglomerat. Wajahnya ARB semakin sering nampang di TV, justru membuat perasaan “tambah gak enak”. Kemungkinan Golkar akan menurun. Nilai penurunannya belum bisa diperkirakan.

** Partai Demokrat. Nah, partai ini bisa merosot tajam. Ia diperkirakan kalah, meskipun masih masuk tataran ET. Penyebabkan banyak elit Demokrat terlibat korupsi. Anas salah satunya. Kemudian perilaku Ruhut Sitompul dan Sutan Batoegana membuat rakyat Indonesia “muntah2″ terus. Selain tentunya, semua berasal dari kinerja SBY yang gak bisa memimpin bangsa sama sekali.

** PKS. Nah, PKS juga diperkirakan akan mengalami penurunan lumayan. Alasannya karena kasus korupsi yang menimpa LHI dan Fathanah. Ini telah menyebar luas opininya sampai ke masyarakat kecil di bawah.

** PPP dan PKB. Dua partai ini juga berpeluang menurun suaranya. Meskipun nilai penurunannya kurang significant, karena jumlah suara mereka selama ini juga tidak significant. Kenapa menurun? Karena sepanjang 2009-2014 ini, kedua partai nyaris kehilangan kemampuan politiknya. Nyaris tak ada kiprah mereka yang bisa dilihat.

[5]. Partai yang terancam gulung tikar adalah PAN dan PBB. Partai seperti PKB dan PPP meskipun dapat suara kecil, tapi masih punya basis masa tradisional. Itu masih lumayan. Sedangkan PAN sudah kehilangan potensi sumber suaranya. Komunitas Muhammadiyah tak mau dikaitkan dengan PAN lagi. Proses politik di lapangan juga mengalami banyak kebuntuan.

Sedangkan PBB, seperti biasa, diperkirakan ia akan punah di Pemilu 2014 ini. Nanti, mungkin Yusril akan melakukan judicial review lagi terhadap aturan perundang-undangan yang ada, agar PBB bisa ikut pemilu lagi 5 tahun berikutnya. Nanti kalau kalah lagi, dia akan lakukan lagi judicial review ke sekian kalinya, sambil sesumbar sebagai “ahli hukum paling hebat di bumi Nusantara”. Padahal itu kan hukum sekuler. Hukum sekuler, dibanggain!

Demikian prediksi hasil Pemilu yang bisa disampaikan. Ya namanya juga prediksi, tidak bersifat mutlak. Hanya kira-kira saja. Okeh, semoga bermanfaat (bagi yang merasa dapat manfaat). Berjuanglah PKS! Harapan masih ada. He he he.

Admin.


PERINGATAN: Bantu Jihad Suriah dengan Tidak Mempromosikan Perselisihan Antar Para Mujahidin !!!

$
0
0

Bismillahirrahmaanirrahim. Alhamdulillah, was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah Muhammad wa ‘ala alihi wa ashabihil kiram ajma’in. Amma ba’du.

Kaum Muslimin rahimakumullah, mari kita mencermati beberapa fakta penting tentang Jihad di Suriah dan keadaan kita disini. Mari kita lihat…

FAKTA 1: Telah terjadi pertikaian serius antar faksi-faksi Mujahidin di Suriah. Terlibat di dalamnya ISIS, Jabhah Nusrah, Ahrar Syam, dan berbagai milisi perjuangan lainnya.

Dukung Mujahidin Bersatu. Bukan Memperparah Pertikaian.

Dukung Mujahidin Bersatu. Bukan Memperparah Pertikaian.

FAKTA 2: Perselisihan di medan Jihad Suriah telah merebak, menyebar, meluas hingga ke negeri-negeri Muslim di dunia, melalui media, Youtube, jejaring sosial, dan seterusnya. Termasuk masuk ke Indonesia.

FAKTA 3: Perselisihan antar Mujahidin sudah sering terjadi di medan Jihad. Misalnya dalam Jihad Afghanistan, Irak, Aljazair, Somalia, Filipina, dan lainnya. Dan kini perselisihan serupa berbiak kembali di Suriah.

FAKTA 4: Akhir dari perselisihan antar Mujahidin seringkali berakibat: (a). Gagalnya membangun missi perjuangan Islami; (b). Semakin kuat dan tangguhnya kekuatan musuh yang hendak melenyapkan Islam dan Umatnya. Jadi perselisihan seperti ini akibatnya hanya mematikan tujuan Jihad itu sendiri.

FAKTA 5: Mayoritas kaum Muslimin, atau pendukung Jihad di Indonesia, bukanlah orang-orang yang terlibat dalam Jihad di Suriah. Umumnya hanya sebagai pendengar, pembaca, penerjemah, pengamat, komentator, dan sebagainya. Perkataan kita, lewat lisan atau tulisan, tak banyak artinya bagi kemenangan Jihad di Suriah.

FAKTA 6: Andaikan terjadi perselisihan antar faksi Mujahidin di Suriah, secara hakiki kita tidak tahu siapa yang benar di antara mereka, dan siapa yang salah? Lalu siapa yang paling tahu hakikat kebenaran di antara faksi Mujahidin? Yang tahu, bukan ulama ini ulama itu, bukan media ini media itu, bukan penerjemah ini dan itu, bukan komandan ini dan itu. Yang tahu adalah ALLAH Subahanu Wa Ta’ala. Manusia berpendapat, Allah yang lebih tahu hakikat sebenarnya.

FAKTA 7: Al Islam mengajarkan agar kita bersatu, bersaudara, saling tolong-menolong, saling menguatkan satu sama lain. Dalam kehidupan damai di negeri damai, kewajiban BERSATU ini sangat ditekankan, apalagi di medan Jihad? Bukankah di medan Jihad sudah berhadap-hadapan langsung dengan moncong senjata musuh? Kalau berselisih disana, bukanlah itu sama dengan membinasakan diri sendiri?

Setelah menyadari fakta-fakta di atas, lalu lihatlah apa yang terjadi di antara kita ini? Tatkala para pejuang Islam berselisih disana, kita justru semangat giat mengkampanyekan perselisihan tersebut? Apa tujuan kampanye perselisihan faksi Mujahidin yang hari ini menghiasi media-media Islam itu? Apa kita ingin menolong para Mujahidin? Apa kita empati dengan mereka? Atau kita ingin merusak Jihad itu sendiri?

Katanya kita ini menjungjun Tauhid. Buktinya, kita suka perjuangan ini terpecah-belah. Katanya kita menjungjung Sunnah. Apakah ada Sunnah Nabi yang memerintahkan perpecahan Umat? Katanya kita pro Syariat Islam. Bagaimana Syariat bisa tegak dengan permusuhan dan saling memerangi? Katanya kita ini bagian dari Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Tapi faktanya kita gemar dengan fitnah tafarruq dan bi’dah ‘adawah (permusuhan). Katanya kita ahli Jihad dan hanya mengenal satu-satunya manhaj (yaitu Jihad). Tapi nyatanya, di bumi Jihad sendiri, amalan Syariat yang agung ini kita hancurkan dan hitamkan wajahnya.

Mana yang benar? Setumpuk klaim atau kenyataan? Mana yang bisa dilihat sebagai bukti Tauhid, Sunnah, Syariat, Jihad, dan Jamaah? Nyatanya kita benar-benar lemah dan rapuh dalam landasan agama ini. Media dan fanatisme telah membesarkan image kita. Citra yang muncul, kita laksana raksasa-raksasa hebat, padahal sejatinya hanya seperti kelinci mungil. Antara klaim dan kenyataan, terlalu jauh.

Di Afghan kita telah merasakan perihnya harga perpecahan. Di Irak tidak kalah perihnya. Di Somalia, Yaman, Aljazair, Filipina, dan lainnya, kita juga merasakan kepedihan yang serupa. Bila suatu masa Allah kehendaki terjadi seruan Jihad di Indonesia, karena agressi kaum penindas; sepertinya perselisihan itu akan kembali terjadi disini. Inikah takdir kita sebagai “Ahlus Sunnah Wal Jamaah”? Inilah takdir kita sebagai penegak Tauhid dan Syariat? Inikah takdir kita sebagai Firqatun Najiyah?

Orang kafir memecah belah barisan pejuang. Itu pekerjaan mereka. Orang kafir berbuat konspirasi. Kita sudah tahu dari dulu. Orang kafir menikam para pejuang Islam. Lha, apa baru tahu? Orang kafir ingin melemahkan Jihad. Memang, mereka akan beramal apa lagi? Orang kafir ingin memadamkan cahaya Allah. Apa Anda bermimpi mereka akan menerangkan cahaya Allah?

Jangan melulu salahkan orang kafir. Mereka berbuat ini itu, semua Mukmin sudah tahu tabiat seperti itu. Kita harus INTROSPEKSI (muhasabah) diri. Perbuatan orang kafir sudah inheren dengan akidah mereka. Tak usah ditanyakan lagi. Justru kita ini, sebagai Umat Muslimah, harus berbenah diri. Terus memperbaiki persatuan. Jangan lemah tuk terus menjalin kekuatan antar kaum Mukminin.

Maka kami menasehatkan kepada para pemuda Islam, media-media Islam, para aktivis, dan pendukung Syariat Jihad Fi Sabilillah:

[1]. Mari kita berhenti memberitakan, membicarakan, menyebarkan, mengomentari, mengulang-ulang berita seputar pertikaian antar faksi-faksi Mujahidin di Suriah (dan negeri-negeri lain). Tutup mulut! Karena perintah Syariat disini adalah: Fa ashlihuu baina akhawaikum (damaikan antara kedua saudaramu yang berselisih).

[2]. Mari kita beritakan yang baik-baik saja tentang para Mujahidin. Misalnya beritakan kemenangan mereka, kemajuan kerja mereka, capaian-capaian hebat mereka, persatuan mereka, kasih sayang antar mereka, dan lainnya. Jangan beritakan yang buruk-buruk.

[3]. Kalau ada Mujahidin, ulama, juru bicara faksi ini dan itu, menyebarkan berita-berita permusuhan antar Mujahidin, katakan saja kepada mereka: “Kami selama ini memandang keadaan Anda baik-baik, Anda bersatu padu melawan musuh. Kalau kini Anda beritakan hal-hal buruk, ini pasti ada solusinya. Masalah ini akan berakhir, Allah akan mendatangkan pertolongan. Yakinlah, sebentar lagi Anda semua akan bersatu lagi dan saling kasih-sayang.” Jangan menanggapi berita-berita pertikaian Mujahidin dengan emosi.

[4]. Yakinlah saudaraku, para Mujahidin kalau kita biarkan menyelesaikan sendiri masalah-masalahnya, tanpa kita memperbesar-besarkan perselisihan mereka, solusi itu akan tiba. Sebaliknya, kalau kita ikut memanaskan perselisihan ini, itu pertanda kita tidak menyukai bersatunya barisan Umat, khususnya para Mujahidin fi Sabilillah. Allah sudah menjanjikan akan menolong para Mujahidin.

Perhatikan ayat-ayat ini:

Wahai orang-orang beriman, jika kalian menolong agama Allah, niscaya Allah akan menolong kalian dan meneguhkan kedudukan kalian.” (Muhammad: 7).

Dan benar-benar Allah akan menolong siapa yang menolong agama-Nya.” (Al Hajj: 40).

Dan siapa yang berjihad di jalan Kami, niscaya akan Kami tunjukkan jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah itu bersama orang-orang yang berbuat ihsan.” (Al Ankabuut: 69).

Apakah Anda tidak percaya bahwa Allah akan menolong para Mujahidin? Ayat-ayat di atas sebagai dalilnya. Mereka akan ditolong oleh Allah, ASALKAN kita tidak semakin menambah buruk perselisihan di antara mereka. Siapapun yang menambah buruk perselisihan di antara para Mujahidin, layak dicatat sebagai penyumbang saham kekalahan Islam.

[5]. Doakan selalu para pejuang Islam di Suriah (dan dimana saja) dengan doa yang baik. Misalnya doakan dengan teks seperti berikut:

Allohummanshur lil Mujahidina mukhlishina fi kulli makan wa kulli zaman.

Allahummanshur lil Mujahidin mukhlishina fi Suriah.

Allahummanshur lil Mujahidin mukhlishina fi Afghan.

Allahummanshur lil Mujahidin mukhlishina fi Su’udiyah.

Allahummanshur lil Mujahidin mukhlishina fi Iraq.

Allahummanshur lil Mujahidin mukhlishina fi Filistin.

Allahummanshur lil Mujahidin mukhlishina fi Mishri. 

Allahummanshur lil Mujahidin mukhlishina fi Andunisiya.

Allahummanshur lil Mujahidin mukhlishina fi sa’iril ‘alam.

Doakan, doakan, doakan selalu dalam kebaikan, dalam persatuan, saling tolong-menolong, saling berkasih-sayang, saling menguatkan. Amin Allahumma amin.

Janganlah kita bicarakan yang buruk-buruk tentang Mujahidin, meskipun mereka ingin agar kita membicarakannya. Karena pembicaraan dalam hal ini sama dengan GHIBAH yang dilarang. Jika kita tuduh satu kelompok Jihad, itu sama dengan Ghibah atas mereka. Begitu juga jika kita tuduh kelompok lain, itu juga Ghibah atas mereka. Tahanlah lisan dan kalam akan hal ini. Ingat selalu firman Allah: “Ayuhibbu ahadukum an ya’kula lahma akhihi maitan fa karihtumuhu” (apa salah seorang dari kalian suka memakan daging saudaranya yang sudah mati, pastilah kalian benci melakukan itu).

Maka kini, kami menghimbau kaum Muslimin di negeri ini, juga di negeri-negeri lain untuk BERHENTI BICARA PERSELISIHAN MUJAHIDIN di Suriah (dan lainnya). Serta tidak membicarakan mereka, selain yang baik-baik saja. Kalau mereka berselisih, biarkan saja mereka cari solusi sendiri. Kita tak usah memperbesar perselisihan itu. Jika Jihad yang mereka laksanakan adalah ikhlas li wajhillah, yakinlah mereka akan diberi jalan keluar dan BERSATU.

Kita nanti akan mendukung siapa saja di antara para Mujahidin yang berhasil mengalahkan musuh dan membangun peradaban Islami. Kita tak peduli siapapun diri mereka, selama masih Ahlus Sunnah Wal Jamaah.

Semoga risalah sederhana ini bermanfaat. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamiin. Was shallallah ‘ala Rasulillah Muhammad wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in.

(Mine).


Kerajaan Saudi telah Menghalalkan Kezhaliman atas Umat Islam

$
0
0

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sangat disayangkan, Kerajaan Saudi (Raja Abdullah) baru-baru ini menetapkan Ikhwanul Muslimin (IM) dan elemen-elemen Mujahidin di Suriah sebagai teroris. Itu terjadi pada Jumat 3 Maret 2014.

Ini benar-benar sebuah bencana dahsyat yang menimpa tubuh Ummat Sayyidul Mursalin SAW. Kini kaum Muslimin bukan hanya diserang dan dijadikan sasaran oleh kaum kufar, tetapi juga diserang oleh sesama Muslim yang diberi kekuatan dan kuasa di muka bumi. Punya kekuasaan bukan untuk membela Umat, malah menindas Umat. Inna lillahi wa inna ilaihi ra’jiun.

Menghalalkan yang Haram, dan Mengharamkan yang Halal

Menghalalkan yang Haram, Mengharamkan yang Halal. Melanggar Batas SYARIAT.

[a]. Ketika Ikhwanul Muslimin ditetapkan sebagai teroris oleh Raja Abdullah, hanya karena gerakan dakwah ini dianggap mengancam eksistensi Bangsawan Ibnu Saud di Saudi. Al Ikhwan dianggap anti dengan sistem kerajaan, dan lebih pro sistem demokrasi. Padahal di Qatar juga sama-sama kerajaan, faktanya IM baik-baik saja sikapnya. Bahkan ketika Presiden Mursi baru menjadi presiden, negara yang pertama-tama dia kunjungi adalah Saudi. Hal itu untuk memberi signal, bahwa IM tidak berkepentingan memberangus kerajaan Saudi.

Setahu kami IM itu sangat elastik. Mereka bisa menyesuaikan dengan berbagai kondisi politik. Di bawah sistem demokrasi, kerajaan, militeristik, diktator sipil, dan sebagainya mereka bisa eksis. Salah besar kalau Saudi memandang IM jadi ancaman dinasti. Mungkin karena Kerajaan Saudi selalu mendengar bisikan-bisikan maut dari para penasehat anti Islam, sehingga keputusan politiknya sering blunder bagi Umat.

[b]. Ketika Jabhah Nusrah ditetapkan sebagai teroris oleh Raja Saudi, maka mereka sedang berjuang membela Umat di Suriah. Lho, kok malah ditetapkan sebagai teroris? Padahal semula tokoh-tokoh negara Saudi sangat ambisius ingin cepat menghancurkan Bashar Assad di Suriah. Ketika Amerika tidak jadi menyerang Suriah, pemerintah Saudi mencak-mencak. Itu tandanya, mereka ingin Bashar Assad segera dihabisi. Nah, sekarang pejuang yang melawan Bashar malah diteroriskan oleh Saudi. Iki piye iki piye… Alasan yang kongkrit, karena Jabhah Nusrah nantinya dikhawatirkan akan melanjutkan serangan ke Saudi, untuk mengguncang eksistensi Bangsawan Ibnu Saud.

[c]. Daulah ISIS juga disebut sebagai teroris. Padahal mereka belum pernah melakukan serangan, gangguan, atau operasi yang merugikan kepentingan Saudi. Jadi apa dong parameternya? Mengganggu tidak, menyerang tidak, tapi diteroriskan. Alasan dari semua ini adalah karena ISIS berpotensi membahayakan eksistensi Bangsawan Ibnu Saud yang berkuasa di Saudi.

Jadi kesemua alasan ini lebih terfokus pada KETAKUTAN Pemerintah Kerajaan Saudi kalau kekuasaannya berakhir dengan datangnya orang-orang yang dianggap Islam militan, Islam garis keras, Islam pro Khilafah. Jadi alasan utamanya soal ketakutan kekuasaan mereka lenyap.

Tapi masalahnya… Dengan menetapkan organisasi Islam seperti IM sebagai teroris, konsekuensinya secara SYARIAT ISLAMI sangatlah hebat dan dahsyat. Mari kita timbang-timbang sedikit…

[1]. Sebuah organisasi yang ditetapkan sebagai teroris, otomatis HALAL DARAH-nya. Mereka boleh ditumpas, dihabisi, disikat sampai ke akar-akarnya.

[2]. Seluruh anggota organisasi itu otomatis dinyatakan sebagai kelompok teroris. Termasuk di dalamnya para pemuda, remaja, kaum wanita, anak-anak, atau keluarga besar organisasi tersebut. Kalau Jabhah Nusrah anggotanya kebanyakan prajurit dan laki-laki. Tapi IM banyak anggotanya pelajar, mahasiswa, kaum wanita, ibu rumah-tangga, dll.

[3]. Seluruh kepemilikan harta-benda dari kelompok teroris dinyatakan HALAL untuk diambil, disita, dijarah, dan sebagainya. Ini sama dengan menghalalkan kepemilikan kaum Muslimin.

[4]. Seluruh buku-buku, ceramah, produk media, kaset, simbol, referensi dan apapun yang berkaitan dengan kaum teroris itu otomatis dinyatakan terlarang, haram disebarkan, harus dimusnahkan.

[5]. Seluruh pemimpin, aktivis, penggerak organisasi itu dinyatakan sebagai DPO (daftar pencarian orang), musuh negara, harus ditangkap, harus diadili, kalau perlu dihukum mati.

Maka langkah yang dilakukan ini amat sangat berbahaya. Rasulullah SAW bersabda: “Al Muslimu akhul muslimi laa yazhlimuhu wa laa yuslimuhu” (seorang Muslim adalah saudara Muslim yang lain, tidak boleh menzhaliminya, tidak boleh membiarkannya dizhalimi). Nabi SAW juga bersabda: “Kullu muslim lil muslimi haramun daamahu, wa maaluhu, wa ‘irdhuhu” (setiap Muslim atas Muslim yang lain diharamkan darahnya, hartanya, kehormatannya).

Ini jelas-jelas merupakan batasan SYARIAT yang tak boleh diganggu-gugat, bahwa Islam menjaga darah, harta, kehormatan kaum Muslimin. Semua ulama Ahlus Sunnah sepakat atas koridor ini.

Di antara bentuk kekufuran yang nyata terhadap agama Allah ialah siapa saja yang mengharamkan apa yang Allah halalkan, dan menghalalkan apa yang Allah haramkan. Para ulama sepakat tentang KEKUFURAN pihak semacam itu.

Nabi SAW pernah ditegur oleh Allah Ta’ala ketika hampir mengharamkan madu, karena provokasi sebagian isterinya. Beliau ditegur dalam Surat At Tahrim, karena tidak boleh mengharamkan sesuatu tanpa SULTAN (petunjuk ilmu) dari Allah, semata-mata demi memuskan hati segelintir manusia. Nabi SAW saja ditegur, apalagi pihak-pihak tertentu yang tidak ada seujung kukunya Nabi SAW. Maka mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram, adalah bentuk kekufuran yang nyata.

Kita harus terus berusaha mengingatkan Umat akan hal-hal seperti ini. Tidak mesti takut ke siapapun, selain Allah Ta’ala. Harus dibedakan dengan jelas hakikat Dakwah Salafiyah yang lurus dengan kepentingan sempit kekuasaan politik. Jangan menjadi manusia “bermuka dua”, nanti akan sengsara!

Walhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.

(Mine).



TANDA MERAH: Jokowi Jadi Capres PDIP !!!

$
0
0

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Jum’at, 14 Maret 2014 kemarin, Jokowi ditetapkan sebagai Capres PDIP melalui terbitnya Surat Perintah Bu Megawati. Semua media membahas isu ini, apalagi Detiknews.com dan Arifin Asydad Cs. Kegelisahan mereka berbulan-bulan akhirnya pecah juga. Mungkin setelah pencapresan resmi ini, Arifin dkk tak henti-henti melantunkan dzikir: “Jokowi pujaanku. Jokowi cintaku. Jokowi mesraku.”

Jika Jokowi terpilih sebagai Presiden RI tahun 2014, maka akibatnya bagi bangsa Indonesia bisa sangat-sangat dahsyat. Dari sisi apapun, Jokowi lebih buruk dari SBY. Di bawah SBY saja rakyat sudah megap-megap, apalagi di bawah Jokowi. Orang ini bener-bener palsu, pengkhianat sejati, boneka barbie, dan jauh dari pertolongan Allah SWT.

STOP This Man !!!

STOP This Man !!!

Tahun 2013, ketika baru 3 bulan jadi Gubernur DKI, Jokowi dihantam oleh banjir dahsyat yang menggenangi area Jakarta yang luas. Kala itu dia berdalih: “Rupanya gerak saya kalah cepat dengan datangnya banjir.” Oke, kita maklumi, kita maafkan. Wong namanya juga baru memimpin Jakarta.

Ternyata, awal tahun 2014, lagi-lagi Jakarta dihantam banjir besar. Menggenangi banyak wilayah. Termasuk daerah Kampung Pulo yang sejak tahun sebelumnya sudah “langganan”. Jokowi keteteran. Media-media pendukung Jokowi mencari 1001 alasan pembelaan. Sangat memalukan. Nah, saat itulah kita baru saksikan kualitas diri Jokowi sebenarnya. Orang ini bener-bener palsu. Boneka barbie. Banyak lagak, nol kemampuan. Dia peringisan di depan Detiknews.com, sambil Arifin Asydad dkk. menjilati lumpur di sepatunya. Apa yang dibangga-banggakan sebagai “walikota terbaik dunia” nol besar.

Tapi masalahnya… kita bicara tentang nasib 250 juta rakyat Indonesia ini. Apa rela kita akan dipimpin boneka yang lebih buruk dari SBY dan kawan-kawan? Pengalaman 10 tahun menderita di bawah SBY, apa itu tidak cukup? Mau berapa lama lagi menderita? Mau 100 tahun lagi?

Pencapresan Jokowi ini TENTU SAJA dibantu oleh pendanaan James Riyadi, China Connection, dan para debibur pengembang BLBI. Mereka itu pada tahun 1997-1998 lalu melarikan dana negara senilai 500-600 triliun ke luar negeri. Sampai ada uang dimuat dalam kontainer, dibawa ke Singapura. Singapura jadi tempat berbiak musuh-musuh bangsa dan kemanusiaan itu.

Ini yang sangat bahaya. Para pengemplang BLBI bukan hanya ingin come back. Ingin cuci tangan dari dosa-dosanya. Tapi juga ingin kembali menganiaya kehidupan bangsa kita ini. Mereka sedang bersaing dengan Amerika, untuk memutilasi tubuh bangsa ini.

Adapun ceceunguk media sejenis Arifin Asydad Cs di Detiknews.com dan lainnya, mereka ini kan anggota “Mafia Jokowi Raya”. Mereka dibiayai kaum mafia untuk membesarkan image Jokowi, agar dia bisa menguasai Indonesia Raya. Kalau sudah berkuasa, episode kehidupan yang lebih sengsara dari kepemimpinan SBY sudah di depan mata.

Banyak anak-anak muda, ABG, punya hak pilih. Mereka berjibaku membela Jokowi dengan segala macam alasan. Itu karena mereka bodo-bodo alias “otak kosong”. Kalau mereka tahu yang sebenarnya, mereka akan malu menyatakan dukungan. Bukan karena mau menghina. Tapi kehidupan rakyat 250 juta ini tak boleh dikorbankan untuk si pengkhianat seperti Jokowi dan para sekutunya itu.

Kalau kini di Suriah sedang ada JIHAD FI SABILILLAH, maka kini kaum Muslimin seindonesia wajib turun melakukan JIHAD MEDIA untuk menghadang gerakan “Mafia Jokowi Raya” ini. Wajib atas kita melakukan perlawanan ini, sebab hal ini sama dengan MENYELAMATKAN NASIB 250 juta rakyat Indonesia.

Biarkan saja cecunguk seperti Arifin Asydad Cs terus mengelus-elus kepala Jokowi. Biarkan Jokowi omongan JASMEV yang tak berguna itu. Biarkan juga komentar bodoh anak-anak ABG yang lidahnya setajam silet. Biarkan semua itu…karena mereka SALAH.

Kita yang mengerti dan yakin akan kebenaran jalan ini, terus galang kekuatan dan opini untuk melawan PDIP, Pencapresan Jokowi, dan politik China connection. Terus berjuang Bung!

Ini adalah tantangan besar bagi para pejuang Islam. Kita membela kebenaran, sedang “Mafia Jokowi Raya” membela kebathilan melalui kekuatan media. Mari kita buktikan, bahwa kekuatan kebenaran bisa menggelamkan mereka! “Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!” pekik Bung Tomo pahlawan panutan kita.

Semoga Allah membinasakan, mencerai-beraikan, menghancurkan tangan-tangan yang terus bermain untuk menyusahkan kehidupan 250 juta rakyat Indonesia ini. Amin Allahumma amin.

Berjuanglah Ikhwan! Berjuanglah Akhwat! Berjuanglah wahai para pejuang Islam! Tantangan besar di depan mata!

Megawati takluk, PDIP gak sanggup. Orang-orang Mukmin siap hadapi Jokowi dan “Mafia Jokowi Raya” di belakangnya.

Berjuanglah para Ustadz. Berjuanglah para Kyai, para Ajengan! Berjuanglah para santri, para aktivis, para pembela Islam. Berjuanglah laki-laki penyendiri yang tidak melupakan Umat di hatinya.

“Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!” pekik Bung Tomo menggelorakan Jihad Fi Sabilillah.

(Weare).


Rahasia: Mengapa Jokowi Dipaksakan Nyapres pada 2014 ???

$
0
0

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sebenarnya, mencalonkan Jokowi sebagai Capres untuk 2014 ini sangatlah RISKAN dan mengandung bahaya politik besar. Bahaya bukan hanya buat sosok Jokowi, tapi juga untuk kepentingan warga Jakarta, kepentingan rakyat Indonesia, dan dunia politik itu sendiri.

Secara itung-itungan politik, mencapreskan Jokowi bagi PDIP adalah bunuh diri. Mengapa demikian? Karena PDIP akan pecah kongsi dengan Prabowo-Gerindra. Itu sudah otomatis. Kemudian, PDIP akan dimusuhi oleh warga DKI Jakarta yang merasa dikhianati oleh Jokowi. Warga Jakarta yang semula dukung Jokowi (anti Foke) otomatis akan menjadi lawan PDIP. Padahal dalam tradisi politik di Indonesia, kemenangan di Jakarta sangat menentukan, karena ini adalah daerah khusus ibukota.

Karakter Harimau

Karakter Harimau

Sangat mungkin, dengan mencapreskan Jokowi, justru suara PDIP akan mengalami kemerosotan hebat. Mengapa? Karena partai ini dianggap ingin menang sendiri. Saat Jokowi lagi laku-lakunya di media, karena dukungan sponsor Mafia China yang intensif untuk membentuk pencitraan; PDIP mengakuisisi Jokowi. Sebaliknya, di mata semua partai yang punya kandidat capres masing-masing, mereka merasa marah dengan naiknya Jokowi melalui dukungan palsu media. Mereka pasti tidak rela kursi RI-1 jatuh ke tangan capres selain dari kubu mereka sendiri. Nah, di sini PDIP bisa dikeroyok oleh semua kekuatan politik.

Di sisi lain, pencapresan Jokowi tidak didukung oleh prestasi, kinerja, dan capaian positif. Di Solo masih meninggalkan seabreg masalah dan kasus hukum. Di Jakarta, apalagi. Jokowi nyaris baru blusukan kesana kemari, sambil tidak jelas apa hasilnya. Dalam pertarungan pilpres nanti, pasti rakyat akan melihat hasil kerja, bukan citraan. Bayangkan, kalau nanti Jokowi kampanye Pilpres, dia akan membuat janji-janji apalagi, wong janji-janjinya saat Pilkada DKI tidak ada yang direalisasikan dengan beres? Nanti dia akan jadi kandidat presiden yang paling banyak dicaci. “Halah ngibul, gombal, banyak omong. Janji segunung, hasil nol besar.”

Singkat kata, mencalonkan Jokowi sebagai Capres PDIP adalah blunder besar yang telah merusak reputasi partai itu selama 10 tahun terakhir. PDIP yang telah dikesankan oleh rakyat, bukan atas dasar surve dan pooling abal-abal ya, sebagai partai oposisi yang konsisten, sekarang harus ketar-ketir menyelamatkan mukanya. Dan pasti, pencapresan Jokowi itu akan membelah kekuatan PDIP menjadi dua, barisan pro dan kontra. Itu pasti. Meskipun PDIP berusaha mati-matian menyembunyikannya.

Mengapa Megawati tega menikam partainya sendiri demi memuluskan jalan bagi Jokowi untuk nyapres pada 2014?

Kemungkinan itu terjadi karena SANGAT KUATNYA tekanan dari Mafia China ke kubu Megawati. Ada kabar menyebutkan, sebelum pengumuman pencapresan dilakukan, sekitar 75 pengusaha besar China, datang ke Lenteng Agung untuk menekan Mbak Mega. Katanya, mereka sedia siapkan dana 2 triliun untuk pemenangan Jokowi.

Tapi tekanan ini bisa jadi lebih besar dari itu. Ia menyangkut hajat bisnis keluarga Megawati sendiri dan keselamatan posisi politiknya. Kami menduga, jaringan mafia pengusaha China itu menekan Mbak Mega minimal dalam dua poin: (a). Mereka akan melibas binis CPO/produksi minyak sawit yang selama ini deras menafkahi keluarga Megawati, sejak era Mega menjadi Presiden RI 2001-2004 lalu; (b). Mereka mengancam akan buka-bukaan soal data korupsi/pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Mega dan keluarga. Dengan tekanan begitu, tentu sangat sulit bagi Mega dan kawan-kawan untuk mendiamkan ajuan mafia China.

Oh ya, apa rahasia di balik pencapresan Jokowi ini? Masih ada rahasia lain yang lebih “menggiurkan”?

Sebenarnya, para mafia China juga tahu bahwa pencalonan Jokowi sangat berisiko. Risiko terbesar adalah mengundang amarah politik/sosial Umat Islam yang telah dikalahkan dalam Pilkada Jakarta sehingga terpilih Ahok sebagai wakil gubernur. Pencapresan Jokowi jelas akan menaikkan Ahok sebagai Gubernur DKI. Dan kita tahu sendiri, dalam kepemimpinannya Ahok lebih seperti orang stress daripada seorang Wakil Gubernur. Omongan dia lebih mirip ucapan preman Cilitan atau Kampung Rambutan, daripada seorang pejabat birokrasi.

Bagi kalangan mafia China, lebih suka damai-damai saja, ekonomi lancar, kehidupan normal, daripada situasi konflik sosial membara dimana-mana. Loyalitas mereka ke uang. Mereka cuma butuh “tempat aman dan waktu tenang” untuk cari uang. Kalau ada semboyan “dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”; di mata mafia China semboyan itu diubah jadi: “Dari duit, oleh duit, dan untuk duit.” Ini benar-benar nyata. Duit telah menjadi ILAH yang diibadahi dan diberikan loyalitas sempurna.

Mereka dengan sangat terpaksa memilih Jokowi karena mereka SANGAT KETAKUTAN kepada sosok Prabowo Subianto yang dalam Pilpres 2014 ini diperkirakan akan merajai arena. Konon, tak ada satu pun sosok lain, setelah SBY, yang bisa menandingi Prabowo. Para mafia China sangat takut dengan ide kemandirian, kedaulatan, kerakyatan yang diusung oleh Prabowo. Bagi mereka, membiayai kemenangan Jokowi meskipun harus mengeluarkan uang 10 triliun rupiah, tidak masalah. Asalkan jangan Prabowo yang menang.

Mereka tak peduli Jokowi tak punya prestasi, tak becus ngatur Jakarta, khianat pada kepercayaan rakyat, melanggar janji-janji, dan seterusnya. Mereka tak peduli semua itu. “Persetan dengan prestasi Jokowi!” Begitu kira-kira omongan mereka. Mereka semata-mata hanya TIDAK INGIN MELIHAT NEGARA INDONESIA DIPIMPIN OLEH PRABOWO. Sekalipun sebenarnya yang membawa Jokowi ke Jakarta adalah Prabowo sendiri. Maka itu uang miliaran-triliunan siap dihambur-hamburkan, untuk mengangkat pamor Jokowi dan hancurkan pamor Prabowo.

Mengapa mereka begitu phobia dengan Prabowo? Mengapa mereka tidak bisa menerima Prabowo, padahal tokoh itu sudah melakukan “operasi plastik politik” sangat ekstrem seperti para selebritis Korea?

Prabowo sudah melakukan segala-galanya untuk mengubah citra dirinya. Dari pro rakyat, jadi pro kapitalis. Dari anti China, jadi shohiban sama China. Dari dekat ke Islam, jadi membuat marah Umat Islam. Dari konsep kemandirian, jadi konsep “pasar bebas”. Dari kesan militeristik jadi pejuang demokrasi sejati. Dan seterusnya. Kalau ada yang belum berganti dari sosok Prabowo paling dua hal: agama dan jenis kelamin.

Lulunya Kambing

Lucunya Kambing

Nah, mengapa kaum mafia China masih belum percaya juga dengan semua “operasi plastik” Prabowo Subianto itu?

Ya alasannya kembali ke filosofi dasar hidup mereka. Kaum mafia China kan terkenal dengan slogan: “Dari duit, oleh duit, untuk duit.” Dalam konteks ini, mereka jadi sangat paranoid terhadap perubahan sistem pemerintahan yang akan berdampak pada perubahan income dan kekayaan mereka.

Di mata mafia China berlaku prinsip semacam ini: “Jangan pernah menunggu harimau akan berubah menjadi kambing. Lebih baik kamu perlakukan semua hewan sebagai harimau.” Ini adalah tingkat kewaspadaan tertinggi dalam penjagaan aset-aset kekayaan. Mereka tak mau ambil risiko dengan menerima kemungkinan perubahan ideologi atau pemikiran seseorang.

Hal yang sama juga berlaku bagi PKS. Meskipun Anis Matta sudah mendatangkan grup penyanyi gereja dari NTT untuk manggung di tengah perhelatan massa mereka di Senayan. Tetap saja, semua itu tak akan mengubah pendirian mafia China terhadap PKS. Sama sekali tak akan mengubah apapun. Dasarnya ya filosofi tadi: “Jangan pernah menunggu harimau akan berubah menjadi kambing…

Filosofi dasar kaum mafia China ini susah berubah, dengan cara apapun, karena ia merupakan kunci eksistensi mereka di perantauan. Hal itu sudah berlaku dalam lintasan sejarah selama ribuan tahun. Ini sudah clear dan sulit berubah. Ia sudah inheren dengan kebudayaan oriental. Kalau berubah, justru eksistensi jadi taruhan. Meminjam kata Nabi SAW: “Pena-pena sudah diangkat, lembaran-lembaran sudah ditutup.”

Tak mungkin “operasi kamuflase politik” akan mengelabui mereka. Jangan meremehkan sejarah mereka, ribuan tahun. Maka itu harusnya kalau berpolitik yang LURUS-LURUS saja. Satu muka, satu pendirian, satu integritas. Jangan suka mencla-mencle!

Demikian yang bisa disampaikan. Semoga bermanfaat dan menginspirasi. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.

(Mine).


Bangsa Indonesia Terlalu Sering Ditipu Media Massa, Pengamat, Politisi, Akademisi, Lembaga Surve Abal-abal, dan Sejenisnya

$
0
0

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Apa yang kita saksikan sekarang ini berupa Euforia Jokowi bukanlah kejadian pertama dalam kehidupan bangsa kita. Kita sudah sangat sering mengalami gegap-gempita pemberitaan semacam itu. Hasilnya, kita ditipu, ditipu, dan kembali ditipu. Para penipu girang karena mendapat uang, bonus, honor, insentif, dan seterusnya. Sedang sebagian besar rakyat menderita akibat semua penipuan itu.

"Kasihanilah Rakyat dan Bangsamu!"

“Kasihanilah Rakyat dan Bangsamu!”

Pangkal masalahnya ialah karena bangsa kita MUDAH LUPA, GAMPANG DITIPU, dan MANUT SAJA mengikuti apapun yang diberitakan media. Mereka tidak memiliki nalar kritis, sikap mandiri, atau kedaulatan sikap sebagai manusia merdeka. Para ahli sering mengatakan keadaan ini dengan ungkapan, the short memory lost. Bangsa kita begitu mudah lupa terhadap kejadian-kejadian yang belum lama terjadi.

Kondisi ini lalu dimanfaatkan oleh kaum VIRUS BANGSA untuk mengelabui rakyat ini, membodoh-bodohkan mereka, menipu, menindas, dan mengeksploitasi sedalam-dalamnya. Para virus bangsa itu adalah: media-media massa, para pengamat politik, para politisi, para akademisi bayaran, lembaga surve order minded, dan sejenisnya. Mereka ini disebut virus bangsa karena memang tidak memiliki rasa belas kasihan sama sekali atas nasib ratusan juta anak bangsa yang menderita akibat semua kelakuan mereka. “Selagi Gue bisa happy-happy, bodo amat dengan rakyat. Emang mereka mikiran Gue?” Begitulah ungkapan tidak tahu malu yang sering menjadi motto kehidupan mereka.

Sampai batas tertentu, para penipu atau virus bangsa itu sampai meyakini hal-hal semacam ini:

“Zaman sekarang yang penting duit, duit, duit Bos. Sudahlah gak usah munafik. Kamu suka duit juga kan. Kalo punya duit kamu bisa main cewek, bisa makan di restoran mahal, bisa pelesir ke luar negeri, bisa belanja barang-barang branded. Kamu juga nanti dipuja-puja keluarga besarmu, disebut orang sukses. Kamu dielu-elukan almamatermu, didaulat memberi orasi ilmiah, diminta mengisi pengajian tentang hikmah Maulid Nabi. Kamu terhormat, mobil minimal Camry, punya kans jadi politisi Senayan, punya banyak fans, porto folio diterima baik oleh bank, dan sebagainya. Maka itu, sudahlah, tidak usah munafik. Dalam hidup ini jangan alim banget. Jangan saleh banget. Kalau mau sukses, kamu harus berani kejam. Kamu harus berani memakai manajemen mafia. Rakyat itu bodo-bodo, sampah, tak berguna. Jalan termudah jadi orang keren, hebat, happy-happy adalah menjual nasib rakyat dan bangsa. Persetan dengan cinta tanah air. Persetan dengan agama. Persetan dengan dosa-neraka. Aku tak peduli. Yang penting happy, happy, happy forever forever.”

Orang-orang begini inilah yang telah sekian lama membuat bangsa ini menderita, susah hidupnya, melarat terus, kezhaliman merata, korupsi menggurita. Ya karena kaum virus bangsa ini sangat banyak, ada di mana-mana. Mereka hidup sehari-hari seperti binatang. Tidak ada nikmat ruhani sedikit pun dalam jiwanya. Semakin bertambah syahwat yang mereka reguk, semakin menderita jiwanya. Mereka telah melupakan Allah, lalu Allah pun membuat mereka lupa pada dirinya sendiri. Na’dzubillah wa na’udzubillah min dzalik.

Apakah Anda pernah menyangka, merasa, atau menduga, bahwa kehidupan ini sepenuhnya berada dalam kendali manusia-manusia moral rendah sejenis itu? Apakah mereka berkuasa atas alam kehidupan ini? Apakah mereka bisa menunda kematian atau memperlama kehidupan? Tidak sama sekali. Mereka hanyalah obyek kehidupan. Segala hal tetap dan pasti di Tangan Allah Ta’ala.

Manusia-manusia durjana itu bisa senang-senang, tertawa ngakak, dan terus menipu manusia, karena belum habis jatah nikmat bagi mereka. Pintu-pintu hedonisme terus terbuka sampai habis jatahnya. Kalau sudah habis…hendak bersembunyi ke mana pun mereka akan dikejar oleh tentara-tentara Allah (para Malaikat-Nya). Itu hanya menanti waktu saja.

Oh ya, mari kembali ke topik semula, rentetan panjang penipuan publik yang biasa dilakukan kaum virus bangsa: media massa sekuler, pengamat politik, politisi busuk, akademisi bayaran, surve abal-abal, dan sejenisnya. Di sini kami ingin kembali ingatkan fakta-fakta sejarah yang sudah banyak dilupakan bangsa ini. Intinya, gegap gempita pencitraan Jokowi saat ini, ia bukan pertama kali terjadi. Itu sudah sering dan sering terjadi.

Mari kita buka fakta sejarah satu demi satu, bismillah…

[1]. Tahun 1997 Soeharto menghadapi Krismon. Dia ingin menempuh solusi Krismon secara mandiri. Tapi media-media massa dan para pengamat ekonomi terus berkoar-koar: “Minta bantuan IMF! Minta bantuan IMF! Ini sangat darurat. Tidak ada jalan lain, minta bantuan IMF!” Begitulah teriakan media-media dan para pengamat. Akhirnya Soeharto menyerah. Dia tak sanggup hadapi tekanan opini media. Soeharto pun minta bantuan IMF sehingga ditanda-tangani LoI. Setelah LoI disepakati, ekonomi Indonesia ancur-ancuran, sampe sekarang. Direktur IMF sendiri dengan bangga mengklaim, bahwa dirinyalah yang telah menghancurkan Soeharto.

[2]. Tahun 1998 terjadi demonstrasi massal di seluruh Indonesia. Penggeraknya para mahasiswa kampus. Para demonstran didukung penuh oleh semua media, politisi, pengamat. Mereka serukan: “Soeharto mundur! Soeharto mundur! Gantung Soeharto!” Puncaknya pada Mei 1998 terjadi kerusuhan besar di Jakarta. Akhirnya Soeharto pun menyerah, dia mundur. Sejak Soeharto mundur, masuklah bangsa Indonesia ke era Reformasi. Faktanya, sejak masuk zaman Reformasi, kehidupan rakyat Indonesia tidak lebih baik.

Sedikit komparasi data, biar anak-anak muda zaman sekarang tahu. Waktu itu harga beras termahal sekitar Rp. 1000/kg. Sekarang harga beras standar Rp. 10.000/kg. Harga bensin di era Soeharto sekitar Rp. 700,- per liter, sekarang hampir Rp. 7000,- per liter. Di era Soeharto listrik murah, biaya sekolah murah, buku paket diberikan/dipinjami oleh negara, biaya obat/klinik juga murah, mencari pekerjaan mudah, jenjang karier PNS/TNI/Polri jelas dan stabil. Jauh sekali dengan kondisi saat ini. Di era Reformasi, rakyat berpolitik secara bebas, tapi kehidupan sosial kaliren (sengsara).

[3]. Tahun 1999 Presiden BJ. Habibie mau ikut pencalonan sebagai presiden. Beliau baru memimpin menggantikan Soeharto sekitar 1,5 tahun. Melihat kenyataan itu media-media, pengamat, politisi, sepakat mengeroyok Habibie. “Jangan Habibie. Dia koruptor. Dia anak emas Soeharto. Pokoknya jangan Habibie.” Banyak sekali seruan untuk menghadang Habibie. Padahal dia terbukti berhasil mengendalikan kondisi bangsa setelah diamuk Krisis Moneter. Alhasil Habibie tak bisa menjadi presiden lagi karena dibarikade oleh kaum virus bangsa. Yang terpilih justru Gusdur. Namanya Gusdur, sudah lumpuh, buta, kontroversial, tak punya pengalaman memimpin negara. Akibatnya negara morat-marit gak karuan. Nyaris negara ini hancur kalau Gusdur lebih lama memimpin. Padahal media-media massa, pengamat, politisi, akademisi, dan sejenisnya itulah yang sebelumnya mengelu-elukan citra Gusdur. Terbukti, dia tak bisa apa-apa. Habibie yang berkualitas ditolak, Gusdur yang gak bisa apa-apa didaulat menjadi pemimpin.

[4]. Kondisi yang mengitari Jokowi saat ini mirip sekali seperti kondisi menjelang Pilpres 2004.  Waktu itu media-media massa, pengamat, politisi, akedemisi kacung sepakat mengelu-elukan SBY. “SBY harapan baru indonesia. Orang ini hebat. Santun, tegas, cerdas. Kasihan dia dizhalimi Megawati. Indonesia akan maju di tangan SBY. I love U full.” Begitulah segala puja dan puji mendukung SBY. MetroTV termasuk yang amat “I love U full” ke SBY. Ini semua terjadi karena SBY sudah direstui oleh jaringan pengusaha China asal Medan-Jakarta-Surabaya. Apa akibatnya setelah SBY jadi Presiden? Luar biasa, baru saja memimpin Indonesia “diberi hadiah” Tsunami terbesar sedunia. Dan rentetan bencana seolah tak ada habisnya di tangan orang ini. Tahun 2005 SBY naikkan BBM lebih dari 100 persen. Rakyat semua megap-megap.

[5]. Tahun 2009 SBY nyalon lagi. Sebenarnya potensi SBY kalah sangat besar, karena kepemimpinan dia selama 2004-2009 sangat menyengsarakan. Tapi SBY cerdik, dia pandai memanfaatkan media dan lembaga-lembaga surve untuk memenangkan citra. LSI, Saiful Mujani, Deny JA. termasuk yang sangat agressif mendukung SBY. Media-media TV juga terus mengelu-elukan SBY. SBY juga memainkan instrumen BLT untuk merebut simpati rakyat. Dan dia juga masuk ke sistem kalkulasi online KPU. Sistem software KPU inilah yang sangat mengancam proses pemilu secara jujur. Setelah SBY jadi presiden lagi, penderitaan rakyat semakin panjang dan lama. Selain itu banyak terkuak kasus-kasus korupsi yang melibatkan elit-elit Demokrat.

[6]. Ada kejadian sangat aneh sekitar tahun 2008-2009, yaitu Mega Skandal Bank Century. Ketika itu SBY, jajaran menterinya, Boediono, para pengamat ekonomi UI, dan media-media partner secara intensif menipu publik: “Kalau Bank Century tidak diberi bailout, nanti akan menyebabkan dampak sistemik. Waktu itu sedang terjadi Krisis Global.” Padahal nilai aset Bank Century tidak ngaruh dalam industri perbankan nasional. Kalau pun bailout itu dibenarkan, mengapa dana talangan yang semula disepakati sekitar 600 miliar membengkak sepuluh kali lipat menjadi 6,7 triliun? Bahkan pencairan yang triliunan rupiah itu dilakukan di hari Sabtu dan Minggu, tanpa melapor Wapres (Jusuf Kall)? Tetapi SBY dan media-media partner terus berkilah “dampak sistemik”. Ya begitulah, rakyat terus ditipu, ditipu, dan ditipu lagi.

[7]. Media-media massa, pengamat, akademisi, politisi, juga berperanb sangat kuat dalam menggulirkan opini seputar Bibit-Chandra (dua ketua KPK). Waktu itu keduanya sedang berhadapan dengan Susno Duadji. Media mengangkat isu “Cicak Vs Buaya”. Semua media waktu itu sepakat berdiri di belakang Bibit Samad dan Chandra Hamzah. Keduanya menyebut istilah “kriminalisasi KPK”. Alhasil kedua pimpinan KPK mendapat dipensasi hukum. Mereka tidak diadili atas tuduhan apapun. Padahal menurut Muhammad Nazaruddin, Chandra Hamzah pernah datang ke rumahnya, lalu menerima titipan uang. Terbukti kemudian pengakuan Nazaruddin sering terbukti di persidangan. Media-media massa dan pengamat begitu bernafsu membela Bibit-Chandra, sampai mereka lupa bahwa SBY sudah melakukan campur tangan hukum dengan membentuk tim pencari fakta. Itu pelanggaran tatanan kenegaraan.

[8]. Ingatlah saat pergantian Ketua PSSI, Nurdin Halid. Kami tak butuh apapun dari masalah sepak bola ini. Hanya ingin mengingatkan betapa bodohnya bangsa ini ketika ditipu media terus-menerus. Waktu itu media massa terus-menerus mendesak agar Nurdin mundur, diganti orang lain. Katanya, “Kalau Nurdin mundur, beres semua masalah PSSI.” Aksi-aksi suporter bola terjadi dimana-mana. Mereka menuntut Nurdin Halid mundur. Begitu hebohnya sampai sebagian bonek asal Surabaya sengaja membuat kemah di Senayan, di depan sekretariat PSSI. Lalu apa yang terjadi setelah Nurdin mundur? Apakah PSSI semakin solid? Apakah urusan sepak bola Indonesia semakin hebat? Ya semua sudah tahu, pengurus PSSI malah pecah dan saling menghujat. Kompetisi PSSI terbelah dua, LSI dan LPI. Konflik semakin tajam. Nasib PSSI tambah runyam. Sampai saat ini, akibat konflik itu masih ada.

[9]. Terkait perkembangan dakwah Islam. Media-media massa, para pengamat, politisi, akademisi, pejabat, dan seterusnya sepakat mengelu-elukan dai kondang, Aa Gym. Semua TV punya siaran terkait Aa Gym. Kalau bulan Ramadhan tiba, Aa Gym menjadi “raja media”. Aa Gym disukai karena: tak pernah bilang “orang kafir”, tak pernah bilang “orang sesat”, tak pernah bilang “Syariat Islam”, tak pernah menyinggug perasaan penganut agama lain, dan seterusnya. Tetapi ketika Aa Gym ketahuan melakukan poligami, seketika itu dia dihujat, dihajar habis, dikuyo-kuyo sampai tandas, dizhalimi sedalam-dalamnya. Alhasil Aa Gym merasa “sakit hati” dan tidak seramah dulu ke media-media massa. Masyarakat sebagai pengagum Aa Gym pun tinggal mengikuti saja. Apapun yang dikatakan media massa, mereka amini. Media bilang A, ya diikuti A; media bilang merah, diikuti merah; media bilang ‘kacau’, rakyat pun ikut berseru ‘kacau’. Kok gak meras malu ya…

[10]. Tahun 2012 Jokowi-Ahok jadi kandidat Gubernur DKI. Media-media, pengamat, politisi, juga ramai-ramai dukung keduanya agar jadi gubernur DKI. Semua sepakat Jokowi-Ahok harus gusur “kumisnya” Foke. Hanya beberapa lama setelah terpilih jadi gubernur, Jokowi keteteran. Ahok kerjaannya marah-marah mulu, seperti orang stress. Dan lebih parah lagi, Jokowi akhirnya lebih banyak bekerja untuk PERSIAPAN JADI PRESIDEN, bukan bekerja membereskan masalah DKI Jakarta. Lha, orang ini katanya jujur, amanah, rendah hati, tidak neko-neko; tapi justru kemaruk jabatan. Satu belum kelar, sudah nafsu ingin jabatan lain. Kata orang Sunda, ngurauk ku siku. Mau merengkuh apa saja dengan sikunya, karena saking rakus.

Sampai di sini kita jadi paham, bahwa memang rakyat kita begitu mudah dibodoh-bodohi. Sedangkan kaum cerdik-cendekia, para ilmuwan dan terpelajar, sibuk menyelamatkan urusan ekonomi masing-masing. Mereka tak berani turun ke landasan untuk mencerahi masyarakat. Untuk menyalakan suluh kebenaran. Mereka bersembunyi di balik segala kemapanan dan keenakan hidup yang sudah dinikmati.

Media-media massa, pengamat, politisi, akademisi bayaran, dan seterusnya mereka terus-menerus berdzikir dengan kata-kata: “Demi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.” Tapi kelakuan mereka busuk. Moral mereka lacur. Mereka gadaikan kehidupan rakyat dan bangsa, demi memenuhi syahwat hedonismenya. Kaum virus bangsa itu tak henti-hentinya menipu, menipu, menipu, dan menipu rakyat yang kebanyakan pelupa dan tidak kritis.

Ya Allah ya Rabbi, sampai kapan negeri ini terus dikuasai para penipu, penjilat, dan pengkhianat? Ya Allah haturkan ke tengah kami belas kasihan atas nasib berjuta saudara-saudara kami. Mereka manusia, mereka berharga, mereka punya kehidupan. Ya Allah ya Rabbi, selamatkan kami dan bangsa ini dari segala tipu daya para setan berwujud manusia. Ya Rabbana atina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah, wa qinaa adzaban naar. Amin Allahumma amin.

Salam hormat, kasih sayang, dan peduli bagi sesama anak bangsa yang lemah, tercecer, dan menderita. Haraplah kepada Allah Rabbul ‘alamiiin, ada masa depan baik menantimu, Saudaku.

Walhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.

(Abah).


Agar Negeri Muslim Tidak Dikuasai Syiah…

$
0
0

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sebenarnya dalam teologi Syiah klasik, mereka menjauhi politik, birokrasi, dan perang. Bahkan aslinya Syiah itu tidak agressif seperti gerakan Zending Kristiani. Tapi sejak Revolusi Khomeini 1979, Syiah berubah. Mereka jadi agressif, ofensif, sangat berambisi terhadap kekuasaan. Awalnya, teologi Syiah bersifat PASIF, menanti kedatangan Al Mahdi Al Muntazhar. Tapi sejak Khomeini bergerak, Syiah (Imamiyah) menjadi bahaya bagi seluruh negeri Muslim Sunni.

Pertanyaannya, mengapa?

Syiah menjadi agressif karena ideologi mereka dimasuki pemikiran-pemikiran Pan Syiahisasi. Makna gerakan ini kurang lebih adalah: Khomeini menjadi simbol agama dan spiritual kaum Syiah Imamiyah, kemudian ditumpangi pemikiran anti Islam yang dikembangkan Barat (Amerika-Eropa). Singkat kata, Barat masih trauma kepada kaum Muslimin terkait Perang Salib masa lalu dan perang kemerdekaan di berbagai negeri Muslim. Untuk itu, mereka meminjam tangan-tangan Syiah untuk memukul kaum Muslimin (Ahlus Sunnah Wal Jamaah).

Berbuat untuk Menolong Bangsa dan Umat.

Berbuat untuk Menolong Bangsa dan Umat.

Bagi Barat, Syiah Imamiyah lebih baik daripada Islam, karena: (a). Ajaran-ajaran Syiah Imamiyah bersifat antagonis terhadap dasar-dasar akidah dan Syariat Islam. Tanpa ada Syiah pun, Barat harus membentuk disiplin ORIENTALISME dan ISLAM LIBERAL, dalam rangka menggembosi akidah Islam; (b). Secara historis, pasukan Salib Eropa sering kerjasama dengan Syiah, di masa lalu, untuk menghantam Islam. Bahkan Syiah tak segan kolaborasi dengan Tatar Mongol untuk menghancurkan Khilafah Abbasiyah yang berpusat di Baghdad.

Di mata Barat, berlaku prinsip: “Lawan musuhmu adalah kawanmu!” Lawan dari Syiah adalah kaum Muslimin. Maka Syiah menjadi teman bagi Barat untuk merealisasikan missi kolonialisasi dan eksploitasi mereka di tengah negeri-negeri Muslim.

Adanya gerakan Syiah yang agressif, offensif, dan provokatif, jangan merasa heran, terkejut, atau bimbang. Hal semacam itu sudah menjadi missi asli, sebelum Barat mendukung Revolusi Khomeini 1979. Sejak era Khomeini, maka tidak ada satu pun negeri Muslim yang ditinggalkan oleh Syiah. Mereka terus berusaha masuk, menyusup, berpengaruh, lalu menguasai. Kalau sudah berkuasa, pasti mereka akan KOLABORASI dengan kekuatan Barat (Amerika-Eropa). Itu pasti.

Ingat, sejak muda Khomeini tinggal di Paris, Perancis. Setelah janggutnya memutih, dia baru pulang ke Iran. Secara politik, intelektual, kepribadian, Khomeini disiapkan di Paris. Siapa yang menyiapkan? Ya anasir-anasir Barat itu. Mana mungkin semua jasa Barat ini gratis. Tidak mungkinlah. Bisa dikatakan, 70 % dari keberhasilan Revolusi Syiah 1979 adalah hasil kerja missi politik Barat. Kaum Syiah tahu itu. Maka mereka pun “berhutang budi” untuk membalas jasa-jasa Barat.

Syiah sejatinya adalah agen-agen kolonialisme Barat juga. Selain orientalis, kaum Liberal, kaum hedonis, media sekuler, para dai Syiah juga masuk bagian missi kolonialisme ini. Di mana Barat ingin menaklukkan sebuah negeri Muslim, mereka akan fasilitasi Syiah masuk ke dalam negeri itu. FAKTA BESAR yang harus Anda tahu semua: PBB, Amerika, dan Uni Eropa tidak memasukkan gerakan Syiah ke dalam tuduhan terorisme. Nah, kenapa bisa begini? Kalau pun Hizbula Libanon dimasukkan daftar teroris, karena mereka pernah beberapa kali menyerang Israel lewat tembakan mortir.

Jadi, negeri Muslim seperti kita, jangan pernah bermimpi akan bebas sama sekali dari gerakan Syiah. Ya itu tadi, Syiah sudah satu paket dengan missi kolonialisme Barat. Apalagi Indonesia memiliki kekayaan alam (negara) sangat besar.

Lalu, apa saja yang mesti harus terus kita adakan, agar negeri Muslim seperti kita ini bisa aman atau IMUN dari invasi Syiah yang sejak lama ingin menguasai dan mendominsasi?

Setidaknya ada 5 langkah strategis yang mesti kita lakukan, yaitu sebagai berikut:

[1]. Terus hidupkan pengajaran ilmu-ilmu agama, seperti Tajwid, bahasa Arab, Ilmu Al Qur’an, Ilmu Hadits, Tafsir, Fiqih, Tauhid, Akidah, Akhlak, Sirah Nabawiyah, Muamalah, dan sebagainya. Terus hidupkan ilmu-ilmu ini. Ia seperti mata air cahaya yang akan menerangi kehidupan insan. Jangan sampai kita tinggalkan mengajarkan ilmu-ilmu ini. Bagi yang tak mendapat guru, belilah buku-buku keislaman, dan baca, pahami, amalkan.

[2]. Terus hidupkan pelajaran, pengajaran, hikmah, ceramah, taushiyah, kuliah tujuh menit, dengan materi KEUTAMAAN PARA SHAHABAT Radhiyallahu ‘Anhum. Ini sangat penting. Ajarkan kemuliaan Isteri-isteri Nabi, para Khulafaur Rasyidin, para Shahabat yang dijamin masuk surga, para Ahli Badar, para Muhajirin, para Anshar Radhiyallahu ‘Anhum jami’an. Ajarkan semua itu, ceritakan semua itu, teladankan kepada anak-anak kita. Pengajaran ini akan menjadi BENTENG HEBAT untuk mematikan dakwah Syiah secara alamiah. Insya Allah.

[3]. Ajarkan secara rutin, kontinu, berkesinambungan tentang HADITS NABI SAW. Ini sangat penting. Perkara yang sangat besar, bahwa kita disebut Ahlus Sunnah (bukan Syiah) karena kita selalu ISTIQAMAH dengan hadits-hadits Nabi tersebut. Umat ini akan runtuh, Ahlus Sunnah akan kalah, kalau kita lupa mengajarkan hadits-hadits Nabi SAW. Setiap keluarga Muslim sangat disarankan memiliki kitab-kitab hadits, seperti Riyadhus Shalihin, Bulughul Maram, Shahih Bukhari, atau Shahih Muslim. Lalu bacakan hadits-hadits ini secara rutin kepada keluarga. Bacakan saja. Tak usah penafsiran. Kalau ada masalah-masalah pemahaman, tanyakan kepada ustadz yang ahli.

[4]. Kita harus komitmen untuk memuliakan kaum wanita Muslimah. Menyuruh mereka memakai jilbab, berbusana Muslimah. Muliakan mereka, jaga mereka, terus bentengi mereka dari akhlak tercela dan pergaulan buruk. Mengapa hal ini kita lakukan? Karena Syiah terkenal dalam melecehkan wanita, merendahkan wanita, mengeksploitasi wanita. Maka itu, jaga dan pelihara baik-baik kaum wanita Muslimah, hal itu akan membentengi Umat dari kaum Syiah Rafidhah.

[5]. Dan hendaknya kita selalu berdoa kepada Allah, doa yang bunyinya sebagai berikut: Rob-bana ighfirlana wa li ikhwaninal ladzina sabaquuna bil iman, wa laa taj’al fi qulubina ghillal lilladzina amanu, Robbana innaka ra’ufur rahiim (wahai Rabb kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang lebih dulu beriman dari kami, dan jangan adakan di hati kami kedengkian kepada orang-orang beriman, wahai Rabb kami sesungguhnya Engkau Maha Santun lagi Maha Penyayang). Faidah doa ini, selain berupa ampunan dan kesiapan bersatu dengan sesama Muslim, ia juga akan mengikatkan kita dengan para pendahulu Umat yang saleh, terutama para Shahabat, Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in. Dengan demikian, kita selalu berada dalam hubungan baik dengan para Pendahulu (Salafus Saleh), bukan seperti Syiah.

Lakukanlah hal-hal seperti di atas, sebagai bentuk tanggung-jawab untuk menjaga kaum Muslimin dari invasi Syiah dan kolonialisme Barat. Jika hal-hal demikian selalu kita hidupkan, insya Allah negeri kita akan sulit untuk ditaklukkan Syiah. Namun bila hal-hal di atas sudah krisis dari negeri ini, wallahu a’lam wa nas’alu ilaihil ‘afiyah lana wa lakum wa li sa’iril Muslimin. (Amin).

Demikian, semoga tulisan sederhana ini bermanfaat. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.

(Mine).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Bisakah Konspirasi AL AHZAB Menghancurkan Ikhwanul Muslimin?

$
0
0

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sebagaimana yang telah kita saksikan, gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir sedang dikepung oleh KONSPIRASI BESAR yang berniat menghancurkan sampai ke akar-akarnya. Tentu saja, komandan gerakan konspirasi ini adalah Jendral As Sisi -laknatullah ‘alaihi wa ansharihi ajma’in-. Di belakang As Sisi ada Amerika yang menggelontorkan bantuan miliaran dolar, juga Israel yang merasa terancam dengan gerakan Islam Mesir. Di sektor lokal ada media-media sekuler, para pimpinan Al Azhar, para politisi sekuler, politisi Partai Salafi An Nuur, dan sebagainya.

Selain itu, yang sangat tidak bisa dilupakan adalah Trio Kerajaan Arab Jahiliyah: Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain. Ketika penguasa di negeri ini terang-terangan menetapkan Al Ikhwan sebagai teroris. Betapa sangat konyol. Sejak Tragedi WTC 11 September 2001, tidak satu pun negara atau badan dunia menetapkan Al Ikhwan Al Muslimun sebagai organisasi teroris. Eee…setelah isu terorisme mulai mereda, malah raja-raja jahiliyah Arab, menetapkan Al Ikhwan sebagai teroris. Lalu selama lebih dari 12 tahun, sejak WTC 2001, mereka kemana saja? Bahkan tatkala meledak Tragedi WTC itu, Syaikh Al Qaradhawi secara tegas menolak aksi serangan tersebut. Fatwanya sangat terkenal.

"Bertahanlah, Bersabarlah, Kemenangan Menanti"

“Bertahanlah, Bersabarlah, Kemenangan Menanti”

Alasan raja-raja jahiliyah -dan para pendukungnya- untuk menteroriskan Al Ikhwan karena terkait sebagian isi buku Sayyid Quthb rahimahullah yang diindikasi mengandung takfir (pengkafiran). Ini alasan konyol. Al Ikhwan menerima mekanisme demokrasi dan resmi mendirikan partai politik, Freedom Justice Party (FJP). Apa ada organisasi teroris yang menerima demokrasi? Lagi pula, apakah buku Sayyid Quthb mewakili garis perjuangan Al Ikhwan Al Muslimun? Percaya atau tidak, kitab Tafsir Fi Zhilalil Qur’an itu dikaji di universitas-universitas Saudi. Jangan-jangan Saudi telah menteroriskan dirinya sendiri?

Makar yang mencoba meruntuhkan Al Ikhwan, serta menghancurkannnya dari fondasi terdalam, sangatlah hebat. Di sana berdiri kekuatan-kekuatan besar untuk memberangus Al Ikhwan. Mereka adalah: militer Mesir, politik sekuler Mesir, Amerika, Zionis, Uni Eropa, Arab Saudi, UEA, Bahrain, bahkan Iran. Lihatlah kekuatan-kekuatan ini seperti KOALISI AL AHZAB dalam rangka memberangus gerakan Islam. Para penguasa di negeri-negeri ini telah satu kata, missi, dan tujuan, yaitu menghancurkan kekuatan politik Islam (di Mesir). Mereka dihukumi sama, hum ‘ala sawa’.

Apakah kekuatan Koalisi Al Ahzab itu akan mampu menghancurkan Al Ikhwan di Mesir?

Kami yakin, mereka tak akan sanggup melakukannya. Mereka hanya buang-buang energi, buang biaya, buang pemikiran dan segala fasilitas. Memang Al Ikhwan saat ini terdesak, terhimpit, kekuatannya dipreteli disana-sini. Tapi semua ini hanya sementara saja. Semua ini hanya sementara saja. Ibarat sebuah kampung yang dilanda badai, terjadi banyak kerusakan di sana-sini. Tapi penduduk kampung itu segera berbenah, segera mengumpulkan energi kembali, segera melakukan perbaikan di segala sisi. Ini hanya soal waktu.

Sebagai sebuah gerakan AMAL JAMA’I, Al Ikhwan adalah kekuatan yang sulit ditaklukkan dengan cara apapun. Seperti janji Allah dalam Kitab-Nya dan janji Rasulullah dalam sabdanya.

Allah SWT berfirman: “Innallaha yuhibbulladzina yuqaathiluna fi sabilihi shafwan ka annahum bunyanum marshush” (sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dengan berbaris rapi, seolah mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh).

Allah SWT berfirman: “Wa’tashimu bi hablillahi jami’an wa laa tafarraquu” (berpegang-teguhlah kalian dengan tali agama Allah secara bersama-sama, dan janganlah kalian berpecah-belah).

Nabi Saw bersabda: “Yadullahi ‘alal jama’ah” (Tangan Allah ada di atas jamaah).

Nabi Saw bersabda: “Al jama’atu rahmah wal furqatu adzab” (berjamaah itu rahmat dan berpecah-belah itu adzab).

Allah SWT berfirman: “Qul jaa-al haqqu wa zahaqal bathil, innal bathila kaana zahuqan” (katakanlah, telah datang kebenaran, dan lenyaplah kebathilan, karena sesungguhnya kebathilan itu pasti akan lenyap).

Dan masih banyak ayat atau hadits yang menjelaskan betapa hebatnya kekuatan amal jama’i kaum Muslimin di atas kebajikan, iman, dan upaya perbaikan kehidupan.

Al Ikhwan Al Muslimun pasti akan mampu mengatasi segala macam cobaan dari kaum Koalisi Al Ahzab tersebut. Mereka memiliki akar pengalaman sangat kuat dan luas di Mesir. Mereka berbeda dengan FIS di Aljazair. Gerakan Al Ikhwan di Mesir bahkan lebih kuat daripada Hamas di Palestina.

Pada batas tertentu, jika syura pemimpin-pemimpin Al Ikhwan sudah sepakat, mereka bisa saja mengubah strategi gerakannya menjadi seperti Hamas di Palestina. Jika terjadi demikian, tentu dampaknya akan sangat dahsyat. Hamas di Jalur Ghaza bisa mengguncang Israel, maka Al Ikhwan di Mesir nanti bisa mengguncang tahta raja-raja monarkhi zhalim yang berserikat dalam Koalisi Al Ahzab dengan Amerika dan Zionis. Insya Allah.

Bertahanlah Al Ikhwan, kaum Mukminin sedunia senantiasa mendoakanmu, mengharapkan kebaikanmu, keterbebasanmu dari penindasan Koalisi Al Ahzab, serta merindukan kemenangan Islam di Tanah Arab. Kelak kita kan berjumpa di momen-momen kemenangan Ummat Rasulullah SAW. Amin Allahumma amin.

Walhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.

(Mine).

 


Viewing all 423 articles
Browse latest View live